Oleh: Samidi, S.Pd.
Guru SMP N 2 Balong.
PONOROGO, iNewsSleman.id - Bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dikuasai oleh setiap siswa. Tidak bisa dipungkiri bahwa bahasa inggris menjadi salah satu kemampuan dasar bagi siswa untuk dapat bersaing di masa depan. Namun, tidak sedikit siswa yang merasa kesulitan dalam memahami dan menggunakan bahasa dengan baik.
Oleh karena itu, diperlukan sebuah metode yang dapat membantu siswa dalam memahami dan menguasai bahasa dengan lebih mudah dan menyenangkan. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode storytelling.
Perlu diketahui, studi yang dilakukan oleh English First pada tahun 2019 menunjukkan bahwa Indonesia berada pada peringkat ke-74 dari 100 negara yang diperingkat berdasarkan kemampuan bahasa Inggrisnya.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa di Indonesia masih kesulitan dalam mempelajari bahasa Inggris dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia.
Hal ini menuntut guru perlu mengembangkan metode berbeda sehingga dapat meningkatkan kemampuan bahasa inggris siswa yang semakin hari semakin diperlukan di era globalisasi ini.
Metode storytelling telah terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan berbicara dan memahami bahasa siswa. Melalui storytelling, siswa dapat memahami dan merasakan suasana cerita, sehingga lebih mudah memahami bahasa yang digunakan dalam cerita tersebut.
Selain itu, storytelling juga dapat memotivasi siswa untuk berani berbicara di depan kelas, karena mereka dapat melihat langsung bagaimana guru atau teman sekelas mereka bercerita dengan lancar dan mengalir.
Guru-guru yang telah mencoba metode ini melihat peningkatan yang signifikan pada hasil belajar siswa. Hal ini membuktikan bahwa inovasi dalam pembelajaran dapat memberikan manfaat yang positif bagi siswa.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat peningkatan yang signifikan pada keterampilan berbicara siswa kelas IX SMP N 2 Balong tahun pelajaran 2021-2022 setelah menerapkan metode storytelling. Dari tahap prasiklus, hanya 30% siswa yang mencapai KKM, sedangkan pada tahap siklus 1, persentase siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 60%.
Pada tahap siklus 2, persentase siswa yang mencapai KKM semakin meningkat menjadi 90%. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan metode storytelling mampu meningkatkan keterampilan berbicara siswa secara signifikan.
Salah satu contoh penggunaan metode storytelling dalam pembelajaran bahasa adalah ketika guru menceritakan cerita rakyat kepada siswa. Dalam cerita rakyat, terdapat banyak kata-kata dan ungkapan yang khas dan unik, yang mungkin sulit dipahami oleh siswa jika hanya diajarkan secara teoritis.
Melalui storytelling, siswa dapat lebih mudah memahami makna kata-kata dan ungkapan tersebut, karena mereka dapat merasakan sendiri suasana dan konteks cerita.
Selain itu, metode storytelling juga dapat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan menulis. Setelah mendengarkan cerita, siswa dapat ditantang untuk menulis cerita yang serupa, dengan menggunakan bahasa yang telah dipelajari dalam cerita rakyat tersebut. Dengan begitu, siswa dapat mengasah kemampuan menulis dan memahami bahasa yang digunakan dalam konteks yang nyata.
Tentu saja, penggunaan metode storytelling tidak bisa dilakukan sembarangan. Meskipun hasil penelitian menunjukkan efektivitas metode storytelling, terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam implementasinya.
Dalam penerapannya, guru perlu menyiapkan cerita yang tepat dan menarik untuk siswa, serta memilih metode storytelling yang sesuai dengan karakteristik siswa.
Selain itu, guru juga harus pandai dalam mengemas cerita, sehingga siswa dapat merasa tertarik dan terlibat dalam cerita tersebut. Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, penerapan metode storytelling dapat menjadi pilihan strategi pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa.
Dengan melakukan hal tersebut, cara itu dipandang dapat memberikan dampak positif bagi kemampuan akademik dan sosial siswa di masa depan.
Terlebih pada era digital yang telah berkembang saat ini, penggunaan teknologi juga dapat meningkatkan efektivitas penggunaan metode storytelling dalam pembelajaran bahasa.
Dengan teknologi digital, guru dapat memanfaatkan video atau audio storytelling, sehingga siswa dapat melihat dan mendengarkan cerita dengan lebih jelas dan menarik. Namun, penggunaan teknologi juga harus diimbangi dengan pengawasan dan pengontrolan yang baik, agar siswa tidak terlalu tergantung pada teknologi dan lebih memperbanyak latihan praktik untuk mengasah kemampuan motorik siswa.
Kesimpulannya, metode storytelling merupakan sebuah kunci sukses dalam pembelajaran bahasa. Metode storytelling terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa dan memotivasi mereka untuk bercerita di depan kelas.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa keterampilan berbicara siswa dalam teks naratif terutama dalam bentuk cerita rakyat dapat ditingkatkan melalui penerapan metode storytelling.
Persentase siswa yang mencapai KKM terus mengalami peningkatan dari tahap pra-siklus hingga tahap siklus 2.
Oleh karena itu, metode storytelling dapat menjadi salah satu alternatif yang efektif untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa dan memotivasi mereka untuk belajar bahasa dengan lebih baik.
Metode ini dapat membantu siswa dalam memahami dan menguasai bahasa dengan lebih mudah dan menyenangkan, serta dapat meningkatkan kemampuan berbicara dan menulis siswa. Dengan demikian, pembelajaran Bahasa Inggris dapat menjadi lebih menyenangkan dan interaktif bagi siswa.
Editor : Bayu Arsita