Oleh: Bayu Arsita Mandreana, MH - Pemimpin Redaksi iNews Sleman (sleman.inews.id)
SLEMAN, iNewsSleman.id - Media massa adalah bagian komunikasi antar manusia (human communication), dalam arti, media merupakan saluran atau sarana untuk memperluas dan memperluas jangkauan proses penyampaian pesan antar manusia. Dalam UU Pers No 40 tahun 1999, Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan meyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik dan segala jenis saluran yang tersedia.
Secara umum, fungsi dan peran pers adalah sebagai media informasi, media pendidikan, media hiburan, sebagai lembaga ekonomi, dan sebagai media kontrol sosial.
Selain itu, Media massa merupakan sebuah sarana publik yang memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Melalui media massa, masyarakat dapat memperoleh beragam informasi yang kita butuhkan.
Beragam informasi disajikan melalui media massa, mulai dari informasi daerah, politik, hukum, pendidikan, kebudayaan, kesehatan, ekonomi dan berbagai informasi lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat, sehingga masyarakat sebagai pembaca dapat mengetahui perkembangan informasi.
Peran media massa dalam penyampaian informasi untuk membangun sebuah komunikasi merupakan tujuan dan fungsi utama keberadaan sebuah media massa.
Media massa dalam penyampaian informasi kepada masyarakat, berperan sebagai penyampai informasi terpercaya, yang memberikan informasi yang berisikan data, fakta, dan ucapan yang tervalidasi secara akurat.
Selain itu, media massa juga menjadi sarana komunikasi antara pemerintah dan warga, menjalankan fungsi pengawasan hingga melakukan misi sosialisasi untuk mengedukasi masyarakat luas.
Dalam hal itu, independensi media massa sangat penting untuk menentukan akurasi dan objektifnya sebuah informasi yang di wartakan melalui saluran media massa tersebut secara luas di masyarakat.
Peran media massa yang besar inilah yang harus dijadikan sebagai satu kesempatan untuk menyambut momentum Pemilu agar terlaksana sesuai harapan dan amanat bangsa, Pemilu yang Luberjurdil (langsung, umum, bersama-sama, jujur dan adil).
Dalam Pemilu, media massa mengambil posisi sebagai mitra warga masyarakat untuk melakukan pengawasan pelaksanaan tahapan pemilu demi menjalankan amanat bangsa dan membangun bangsa, mulai nasional hingga daerah yang berkemajuan.
Pemilu Luberjurdil
Pemilu merupakan sebuah pesta demokrasi, saat warga masyarakat sudah masuk kategori dewasa dapat memberikan suara dan pendapat, menyampaikan hak mereka bagi perjalanan sebuah pemerintahan daerah, dari lungkup paling kecil (Kalurahan) hingga lingkup paling tinggi (Negara).
Melalui Pemilu, setiap masyarakat yang memiliki hak pilih, menitipkan amanahnya, kepercayaannya, keyakinannya dan dukungannya terhadap orang (sosok perorangan) atau kelompok (Partai Politik, atau kelompok seperti padi, jagung atau ketela jika dalam pemilihan kepala desa atau Lurah).
Pemilu dilaksanakan dengan asas luber dan jurdil. Dalam pemilu, ada enam asas yang harus dipenuhi yakni asas luber jurdil, yang merupakan singkatan dari langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Pemilu yang berasaskan luber dan jurdil hanya mampu dicapai dengan integritas para penyelenggara dan peran masyarakat dalam melakukan pengawasan terhadap kinerja penyelenggara, partai politik dan orang yang melakukan tindakan pemenangan meraih kemenangan dalam Pemilu.
Asas langsung dalam pemilu berarti rakyat memilih secara langsung para peserta Pemilu, tanpa perantara. Asas umum berarti pemilu diperuntukkan secara umum oleh siapa pun warga negara indonesia yang telah mencukupi syarat. Asas bebas berarti rakyat memiliki kebebasan menentukan pilihannya tanpa boleh dipengaruhi dan diarahkan oleh siapa pun. Asas rahasia berarti berarti pilihan para pemilih bersifat rahasia dan tidak dipublikasi.
Sedangkan asas jujur dan adil berarti pemilu haruslah dilaksanakan secara jujur, taat aturan sesuai aturan hukum yang berlaku, tidak curang dan berkeadilan bagi seluruh peserta pemilu, dan pemilih dalam sebuah pesta demokrasi.
Semua asas itu merupakan satu kesatuan kolektif yang tidak dapat dipisahkan. Pemilu yang berhasil lahir dari pemilu yang berasaskan luber jurdil sesuai dengan amanat konstitusi.
Tidak dipungkiri, jika tindakan pelanggaran pemilu baik yang dilakukan oleh oknum penyelenggara, oknum peserta maupun oknum masyarakat pendukung selalu terbuka lebar dalam Pemilu yang merupakan sebuah ajang kontestasi.
Potensi atau kemungkinan adanya pelanggaran pemilu itulah yang menjadi sebuah tantangan yang perlu kita hadapi bersama. Disinilah peran media massa diperlukan sebagai media pengawas dan pengontrol pemilu agar pemilu dapat dilaksanakan secara sukses seperti yang diharapkan.
Peran media massa dalam pengawasan Pemilu
Media massa memiliki peran yang sangat besar dalam menjalankan peran pengawasan pemilu. Mulai dari Komunikasi saat tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan hingga berakhirnya pemilu difasilitasi oleh media massa.
Informasi-informasi yang bebas dan terbuka berdasarkan data dan fakta aktual yang disajikan media massa akan menghasilkan Pemilu sesuai dengan amanat bangsa ini.
Secara faktual, media massa yang eksis hingga hari ini memberikan dampak yang begitu beragam. Popularitas suatu media memberikan efek fenomenal dalam penyampaian berita kepada warga masyarakat.
Kejujuran media massa dalam memberikan informasi merupakan salah satu kunci keberhasilan pemilu. Bagaimana tidak, ketika media massa menyajikan informasi faktual dan jujur ke muka publik, hal-hal yang tersembunyi akan terungkap dan menjadi sebuah penilaian bagi publik itu sendiri.
Media massa harus mengambil sikap independen dalam menyajikan berita seputar pemilu sebab segala jenis sajian pemilu melalui media massa adalah konsumsi publik yang begitu mudah membentuk opini masyarakat.
Dalam ranah kepemiluan, peran pengawasan publik oleh media massa dapat dilakukan dengan adanya penyajian berita-berita terkini tentang situasi politik daerah yang terus berkembang dan berdampak serta membawa harapan bagi kemajuan dan peningkatan kesejahteraan warga masyarakat.
Penyajian berita mengenai peta politik dan perkembangan politik disajikan secara jujur, terang dan lugas. Begitu juga informasi yang berkaitan dengan edukasi dan pengawasan kepemiluan harus menjadi prioritas sebuah media massa.
Keberanian media massa dalam melaporkan pelanggaran pemilu akan diuji pada tahun politik ini.
Proses pemilu sudah mulai dilangsungkan. Media massa akan mengambil sikap objektif dalam melaporkan berita-berita, dan hal itu akan menyebabkan kepentingan oknum pelanggar yang terhalang oleh pemberitaan media massa yang menjalankan tugasnya sesuai dengan amanat UU Pers.
Meskipun hal itu menjadi sebuah tantangan yang sulit, namun tetap akan berjalan dengan natural dan apa adanya, sebab dengan adanya sajian informasi yang jujur dan terbuka seperti itu, warga akan mengetahui situasi dan peta perpolitikan, sehingga akan dapat memilih siapa yang layak dan bagaimana idealnya pemilu dijalankan.
Hingga hari ini, peran media begitu besar dalam menyajikan dan membuka informasi. Hal itu membuat masyarakat lebih berani dalam mengambil sikap kritis melawan sebuah kezaliman.
Jika dibandingkan dengan zaman orde baru, keterbukaan informasi yang terbatas dalam membuka kecurangan dan pelanggaran sehingga oligarki, sudah sangat berbeda dengan kondisi saat ini.
Saat ini, dalam era keterbukaan informasi, kita semua harus membuka mata, pikiran dan hati dalam menyaring berbagai informasi, sebab tidak semua media massa memberikan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Namun, media massa harus tetap ada dan terus terbuka, dalam menyajikan berbagai informasi, khususnya pemberitaan mengenai kepemiluan, sebab peran media massa yang sentral dan sah secara hukum dalam penyampaian informasi kepada masyarakat dalam menentukan pilihan politiknya.
Pada akhirnya, setiap pilihan yang ditentukan oleh masyarakat melalui pesta demokrasi 2024 nantinya akan menentukan arah roda pemerintahan Sleman dan bangsa ini melalui partai politik, wakil rakyat dan kepala daerah yang mendapatkan kepercayaan warga masyarakat yang dipilih menggunakan surat suara dalam bilik suara di setiap TPS nantinya.
Editor : Bayu Arsita