get app
inews
Aa Text
Read Next : Difapedia di UMS Sukses, Langkah Menuju Layanan Perpustakaan Lebih Inklusif

Falsafah Gusjigang, Wujudkan Pengusaha Muda Islami

Minggu, 23 Juli 2023 | 20:33 WIB
header img
Mesjid Sunan Kudus dan Falsafah hidup Sunan Kudus sebagai panduan untuk mencapai keseimbangan dan kesuksesan hidup. (Foto Ist.)

SLEMAN.iNewsSleman.id- Wakil Presiden, Ma’ruf Amin dalam sambutannya secara daring pada Acara Halaqah Internasional II Buka Luwur Kangjeng Sunan Kudus 1445 Hijriah, di Jakarta, seperti dilansir Antara, Sabtu 22 Juli 2023, menghimbau kepada pada generasi muda untuk mengamalkan falsafah Gusjigang. Falsafah yang dipercaya akan membentuk generasi emas yang membanggakan bangsa dan negara. Namun, seperti apakah falsafah yang dimaksud?

Adapun falsafah gusjigang adalah falsafah hidup Sunan Kudus, yang menggambarkan tiga aspek penting dalam kehidupan dan ajaran Sunan Kudus, yaitu:

Bagus Perilaku (Akhlaq): Sunan Kudus adalah seorang wali atau tokoh sufi yang dihormati dalam tradisi Islam Jawa. Sebagai seorang wali, perilaku atau akhlaqnya dianggap sangat penting. Akhlaq mengacu pada etika atau moralitas seseorang dalam berinteraksi dengan sesama manusia dan lingkungan sekitarnya. Sunan Kudus diyakini memiliki perilaku yang baik, rendah hati, dan santun dalam hubungan dengan orang lain.

Pintar dalam Berdakwah (Ngaji): Sebagai seorang ulama dan wali, Sunan Kudus memiliki pengetahuan agama yang mendalam dan kemampuan untuk mengajarkan ajaran Islam kepada masyarakat. Proses mengajarkan ajaran agama Islam disebut "ngaji" dalam bahasa Jawa. Kemampuan Sunan Kudus dalam berdakwah dan menyebarkan Islam menjadi salah satu aspek penting dalam pengaruhnya terhadap masyarakat Jawa pada zamannya.

Berpenghasilan sebagai Pedagang (Gusjigang): Selain sebagai seorang ulama dan wali, Sunan Kudus juga dikenal sebagai seorang pedagang. "Gusjigang" mengacu pada kemampuannya dalam berdagang dan berbisnis. Sunan Kudus menggabungkan kegiatan berdagangnya dengan dakwah Islam, sehingga bisa berinteraksi dengan berbagai lapisan masyarakat dan menyebarluaskan ajaran agama melalui jalur ekonomi.

Falsafah hidup ini mencerminkan pendekatan holistik dalam pengabdian dan pengaruhnya terhadap masyarakat. Selain menyebarkan ajaran agama secara langsung melalui pengajaran (ngaji), Sunan Kudus juga menggunakan aktivitas ekonomi (berdagang) untuk memperluas jangkauan dakwahnya.

Falsafah ini bisa diterapkan pada aktivitas sehari-hari, seperti:

Bagus Perilaku (Akhlaq): Berbicara dengan sopan dan penuh penghormatan kepada semua orang. Menunjukkan sikap rendah hati dan sabar dalam menghadapi situasi sulit. Membantu sesama dengan tulus dan memberikan dukungan kepada yang membutuhkan. Menghindari perilaku negatif seperti gosip, mencela, atau merugikan orang lain.

Selanjutnya, pintar dalam Berdakwah (Ngaji): Mengalokasikan waktu untuk memperdalam pengetahuan agama melalui bacaan, studi kitab suci,dan kajian agama secara teratur. Berpartisipasi dalam kelompok diskusi agama atau pengajian untuk berbagi pemahaman agama dengan orang lain. Memberikan pengajaran agama kepada keluarga, tetangga, atau komunitas sekitar dengan cara yang mudah dipahami dan menginspirasi.

Ketiga, berpenghasilan sebagai Pedagang (Gusjigang): Menjalankan bisnis atau usaha dengan etika dan integritas yang tinggi. Memahami pasar dan mengelola keuangan dengan bijaksana untuk mencapai kesuksesan dalam berdagang. Memanfaatkan kesempatan bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan masyarakat dan kesejahteraan bersama. Berbagi keuntungan atau rezeki dengan orang-orang yang membutuhkan, misalnya dengan memberikan donasi atau sumbangan bagi yang memerlukan.

Poin paling pentingnya adalah Mengabdi kepada Tuhan (Ibadah): Melaksanakan shalat lima waktu secara konsisten dan bersemangat. Mengamalkan nilai-nilai etika Islam dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam pekerjaan dan bisnis. Berusaha meningkatkan kualitas ibadah dan spiritualitas secara terus-menerus. 

Serta Menjaga Keseimbangan dalam Hidup: Memastikan waktu untuk beribadah, bekerja, dan berinteraksi dengan keluarga tetap seimbang. Mengutamakan kesehatan fisik dan mental dengan berolahraga, makan dengan baik, dan beristirahat yang cukup. Menjaga hubungan harmonis dengan keluarga, teman, dan tetangga.

Yang terakhir adalah Menghargai Kebhinekaan: Menghormati dan menghargai perbedaan agama, budaya, dan pandangan orang lain. Bersikap inklusif dan terbuka terhadap keragaman masyarakat di sekitar.

Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang yang ingin mengikuti Falsafah hidup Sunan Kudus dapat menerapkan nilai-nilai di atas sebagai panduan untuk mencapai keseimbangan dan kesuksesan dalam kehidupan serta memberikan manfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya.

Editor : Fitriyani

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut