KULONPROGO,iNewssleman.id - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kulonprogo membuka pendaftaran calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) untuk diusung pada Pikada Kulonprogo 2024. Pendaftaran hanya dibuka tiga hari mulai hari ini Senin (22/4/2024) sampai Rabu (24/4/2024) tanpa dipungut biaya.
“Pendaftaran cabup dan cawabup ini hanya tiga hari dan gratis. Tidak ada biaya pendaftaran,” kata Plt Ketua DPD Partai Golkar Kulonprogo, Lilik Syaiful Ahmad, Minggu (21/4/2024).
Pendaftaran ini terbuka dan siapa saja bisa mendaftar, baik tokoh masyarakat maupun dari politisi. Pendaftaran dilayani di Kantor DPD partai Golkar Kulonprogo Jalan Wates-Purworejo, pada jam kerja.
“Kami tekankan tidak ada biaya pendaftaran sepeser pun. Siapa saja boleh mendaftar baik dari kader maupun di luar Golkar,” katanya.
Sekretaris DPD Partai Golkar Kulonprogo, Djuwardi mengatakan, pendaftaran ini sebenarnya harus sudah dilakukan pada bulan Maret lalu. Namun karena ada beberapa permasalahan akhirnya baru bisa dilaksanakan di akhir bulan April ini.
Menurutnya, dari nama-nama yang mendaftar ini nantinya akan dinilai oleh partai. DPP partai Golkar sudah memiliki lembaga survei untuk melihat elektabilitas dan kapabilitas setiap calon.
“Jadi survei ini akan dilaksanakan tiga kali. Pada awal, tengah dan akhir menjelang pendaftaran ke KPU. Harapan kami nanti akan mengerucut tiga nama untuk dibawa ke DPP,” katanya.
Partai Golkar juga telah menjalin komunikasi dengan beberapa partai politik (parpol) yang ada di Kulonprogo. Partai berlambang Pohon Beringin ini hanya memiliki lima kursi di DPRD Kulonprogo sehingga harus berkoalisi.
“Kami sudah komunikasi dengan beberapa parol, karena harus koalisi,” katanya.
Djuwardi tidak menampik sudah ada sejumlah nama yang intensif untuk maju dalma pilkada baika sebagai cabup ataupun cawabup. Hanya saja dia tidak mau menyinggung siapa tokoh yang dimaksud.
Mantan Sekretaris DPRD Kulonprogo ini tidak menampik beberapa waktu lalu DPP Partai Golkar sudah memanggil tiga nama yang berpotensi menjadi cabup dan cawabup. Mereka adalah Sapardiyono (Dosen UMP), Suharto (Anggota DPRD Kulonprogo dari Fraksi Golkar) dan Agus Nur Wijanarko (Pengusaha asal Temon). Namun dalam prosesnya yang ada tinggal Sapardiyono karena dua nama lain tidak bersedia melanjutkan.
Sapardiyono tidak asing di kalangan masyarakat Kulonprogo. Dia pernah menjadi KPU Kulonprogo periode 2003-2008, Anggota KPU DIY 2008-2013 dan Ketua KPID DIY 2014-2017 dan menjadi pengurus Pimpinan Wlayah Muhammadiyah (PWM) DIY.
"Nama-nama yang sudah muncul tetap harus mengikuti mekanisme pendaftaran dan peluangnya tetap sama,” katanya.
Editor : Wisnu Aji