87,1 Persen Warga Sleman Puas dengan Kinerja Bupati Kustini Sri Purnomo

SLEMAN,iNewssleman.id - Masyarakat Kabupaten Sleman puas terhadap kinerja Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo. Kustini dianggap cukup responsif dalam menyelesaikan permasalahan publik yang diperlukan masyarakat. 

Peneliti Institute Potensi Indonesia (IPI), Ahmad Benny Syahputra mengatakan, lembaganya baru saja melakukan survei terhadap kepuasan masyarakat terhadap kinerja bupati Sleman Kustini Sri Purnomo. Hasilnya 87,1 persen masyarakat puas. 

Baca Juga

Kukuhkan 81 Lurah, Bupati Sleman Minta Kalurahan ikut Tuntaskan Kemiskinan

“Dari 442 responden yang tersebar di 17 kapanewon di Sleman, 87,1 persen menyatakan puas dengan margin of error 4,7 persen,” kata Benny, Selasa (28/5/2024).
 
Survei ini dilaksanakan dalam kurun waktu selama sebulan antara 28 April hingga 27 Mei 2024. Metode survei menggunakan sistem mengisi kuisioner hingga wawancara langsung. 

Jumlah responden tersebut terdiri atas 50 persen perempuan dan 50 persen laki-laki. Mereka berusia antara 17 tahun hingga di atas 65 tahun. Kepuasan kinerja ini tidak hanya dari usia tua, namun juga anak-anak muda dan generasi milenial cukup tinggi.

Sebaran responden dari latar belakang pendidikan juga beragam dari SD hingga S3. Kepuasan tertinggi dari lulusan S1 dengan 55,7 persen, SMA 22,2 persen dan D3 7,2 persen. Responden ini juga dari kalangan beragam dari mahasiswa, ASN, karyawan swasta, hingga IRT dan yang belum bekerja. 

Baca Juga

3.710 Pekerja di Sleman Ikuti Peringatan Hari Buruh dengan Jalan Santai

“Kami juga mengukur tingkat kepercayaan terhadap pemimpin perempuan cukup tinggi dengan 86,1 persen. Kustini menjadi perempuan pertama khususnya di DIY yang menjabat kepala daerah,” katanya. 

Kepuasan terhadap kinerja Kustini, tidak lepas dari kebijakan yang dijalankan. Mulai dari wifi gratis di setiap pedukuhan, percepatan pembangunan desa, petani milenial hingga banyaknya capaian penghargaan. Selain itu juga tidak lepas dari kepatuhan penyelenggaraan publik, pengentasan kemiskinan dan stunting hingga kabupaten layak anak. 

Editor : Wisnu Aji