SOLO, iNewsSleman.id – Serangan siber terhadap infrastruktur yang dimiliki pemerintah daerah (Pemda) ditengarai sangat masif terjadi. Jenis serangan mulai dari malware, phishing, hingga ransomware.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfo SP) Solo Heny Ermawati mengatakan, keamanan informasi pada saaat ini sangat diperlukan. Tidak hanya memproteksi data-data, tetapi juga harus mengelola infrastruktur yang dimiliki dengan aman.
“Yang paling sering (serangan siber) adalah slot dan gacor (judi online), sangat masif sekali,” kata Heny Ermawati usai pembukaan Cyber Security Training di Solo Technopark, Selasa (28/5/2024).
Acara terselenggara atas kerja sama Research Group Intelligent Systems and Humanized Computing Fakultas Teknologi Informasi dan Sains Data (Fatisda) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Solo Technopark, National Chung Hsing University Taiwan dan Rapixus Taiwan.
Setiap hari, lanjutnya, Diskominfo SP Solo mendapat laporan dari perangkat daerah, mulai dari kelurahan, UPT dan lainnya. Gangguan siber terhadap infrakstruktur yang ada di lingkungan Pemkot Solo tergolong tinggi.
“Tidak naik terus, tapi memang tinggi (gangguan siber),” ucapnya.
Guna menghadapi serangan siber yang marak, petugas Diskominfo terus diberikan pelatihan-pelatihan. Salah satunya pelatihan Cyber Security Training di Solo Technopark bekerja sama dengan Fakultas Teknologi Informasi dan Sains Data Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.
Kegiatan diikuti Dinas Komunikasi dan Informatika dari 8 Pemda, yaitu Kota Solo, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Semarang dan Kota Madiun.
Dekan Fakultas Teknologi Informasi dan Sains Data (Fatisda) UNS Solo, Harjana mengatakan, pada era digital yang terus berkembang, keamanan siber telah menjadi prioritas utama bagi organisasi di seluruh dunia. Pelatihan intensif Cyber Security Training yang berlangsung 28-29 Mei 2024, diikuti para profesional, akademisi, dan pelajar yang ingin memperdalam pengetahuan serta keterampilan mereka di bidang keamanan siber.
“Teknologi berkembang pesat, namun seiring itu juga peretasan, pencurian data juga semakin canggih. Keamanan siber atau cyber security menjadi isu global yang mempengaruhi semua sektor, termasuk sektor pemerintahan,” kata Harjana.
Dosen Informatika UNS Solo Winarno mengatakan, pelatihan keamanan siber di Solo Technopark materinya terdiri atas pengetahuan dan praktik.
“Pendalaman teori menekankan pentingnya pemahaman mendalam mengenai cyber security di tengah ancaman siber yang semakin kompleks,” kata Winarno.
Materi mencakup berbagai aspek penting dalam cyber security, dimulai dari attacks, threats, dan vulnerabilities. Winarno menjelaskan, berbagai jenis serangan siber yang sering terjadi, mulai dari malware, phishing, hingga ransomware. Pengetahuan mengenai ancaman ini sangat krusial agar dapat mengenali dan mengatasi kerentanan sistem secara efektif.
Selain itu juga architecture dan design, membahas prinsip-prinsip dasar dalam merancang arsitektur sistem yang aman. Selain itu juga implementasi dan operasional mengenai langkah-langkah praktis untuk mengimplementasikan solusi keamanan yang efektif serta cara mengoperasikan sistem tersebut secara berkelanjutan.
Setelah teori, selanjutnya adalah sesi praktik Comptia Security++. Sesi ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk menerapkan pengetahuan yang telah mereka peroleh melalui simulasi dan latihan langsung. Praktik ini dirancang untuk memperkuat pemahaman peserta mengenai protokol keamanan dan teknik perlindungan data.
Editor : AW Wibowo