YOGYAKARTA, iNewssleman.id- Kota Yogyakarta dikenal sebagai Kota Pariwisata yang banyak dikunjungi orang dari luar daerah. Ada beragam makanan khas yang bisa dijadikan oleh-oleh saat kembali ke kampung halaman.
Makanan khas Kota Yogyakarta cukup beragam, dari gudeg, bakpia, yangko, hingga aneka jenis camilan lainnya. Dari beragam makanan ini bakpia menjadi salah satu makanan ringan paling favorit.
Pada awalnya, bakpia hanya berisi kacang hijau (kacang ijo) saja. Namun belakangan, ada banyak varian yang bisa dijadikan isian bakpia. Tak hanya itu, beberapa merek bakpia juga membanjiri pasaran.
Salah satu merk bakpia yang banyak dicari konsumen adalah bakpia Jogja Kembali atau dikenal dengan Bakpia Jogkem yang dikembangkan Jogkem Grup. Setidaknya ada empat outlet yang bisa dikunjungi. Tidak hanya membeli, konsumen juga bisa melihat proses produksinya.
“Kami mengawali usaha ini tahun 2017 dengan tiga teman di Ireda dan sekarang berkembang menjadi berenam,” kata owner Jogkem Arya Ariyanto, Senin (15/7/2024).
Pria kelahiran Bojonegoro tahun 1975 mengatakan, Jogkem Grup memiliki empat outlet oleh-oleh bakpia, dua resto, serta satu usaha mini market. Selain itu juga ada Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan (LP2K) Perhotelan Sun Marino Indonesia, yang mendidik anak muda bekerja di hotel maupun menjadi kru kapal pesiar.
Bakpia Jogkem memiliki ciri khas pada kelembutan isi, balutan kulit yang tipis dan tidak mudah rontok, serta penggunaan kacang hijau yang sudah dikelupas. Proses pembuatannya diawali dengan merebus kacang hijau, dikukus dengan api, digiling tanpa api, di-mixer dengan api, dan akhirnya di-oven untuk mematangkan kulitnya.
“Selain rasa original kacang hijau, ada varian kumbu hitam, coklat, keju, cappuccino, green tea, tiramisu, susu, hingga rasa buah-buahan,” katanya.
Ada 4 titik pusat oleh-oleh bakpia Jogkem yaitu di jalan Ireda, Gedongkuning, Alkid, dan Mangkuyudan. Mereka juga memasarkan produknya melalui beberapa marketplace. Setiap harinya mereka bisa mmeproduksi antara 5.000-10.000 boks.
“Di setiap outlet disediakan open kitchen sehingga pelanggan bisa melihat langsung proses pembuatannya,” katanya.
Bakpia Jogkem telah dimodifikasi dengan rasa yang tidak terlalu manis sehingga produknya digemari oleh banyak kalangan. Produk ini juga tidak menggunakan bahan pengawet sehingga rasanya lebih enak.
Jogkem Grup saat ini juga sedang bekerja sama dengan BRIN untuk melakukan survei pembuatan bakpia yang lebih tahan lama. Salah satunya wacana pembuatan bakpia kaleng agar bisa bertahan lebih dari dua pekan ketika harus dikirim ke sejumlah negara.
“Kami sedang berkolaborasi dengan BRIN membuat inovasi agar lebih awet,” katanya.
Jogkem grup juga akan melakukan penguatan UMKM untuk pasar online. Selama ini mereka berhasil menguatkan pasar offline dengan mendatangkan bus pariwisata dari berbagai kota. Mereka butuh dukungan dari para supplier UMKM untuk lebih menguatkan produk mereka.
“Kami membantu UMKM untuk menembus pasar internasional,” katanya.
Editor : Wisnu Aji