get app
inews
Aa Read Next : UNS Bangun SPKLU Tenaga Surya di Kampus, Dukung Pengurangan Emisi Karbon

Mendag Sampaikan Kebijakan Perdagangan Indonesia saat Isi Kuliah Umum di UNS

Kamis, 31 Oktober 2024 | 21:31 WIB
header img
Menteri Perdagangan Dr. Budi Santoso M.Si memberi kuliah umum di UNS Solo, Kamis (31/10/2024). Foto: Ist.

SOLO, iNewsSleman.id - Menteri Perdagangan (Mendag) Dr. Budi Santoso M.Si memberi kuliah umum di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Kamis (31/10/2024). Kehadiran Mendag sekaligus ‘pulang kampung’ mengingat UNS dulunya merupakan kampus tempatnya kuliah. 

Kegiatan Ministerial Talk merupakan kerja sama antara UNS dan Kementerian Perdagangan (Kemendag). Agenda kuliah umum amembahas topik “Kebijakan Perdagangan Indonesia”. Kegiatan yang berlangsung di Auditorium GPH Haryo Mataram UNS, terbuka untuk umum dan mayoritas diikuti para mahasiswa. 

Mendag Budi Santoso membuka kuliah dengan bercerita perjalanan perdagangan Indonesia kepada para peserta. Ia mengibaratkannya sebagai sebuah kapal yang telah merasakan berbagai cuaca dalam pelayaran. 

Peristiwa seperti dinamika krisis dan pertumbuhan ekonomi, boom komoditas minyak dan gas, boom komoditas manufaktur dan ekspor, boom komoditas crude palm oil (CPO) dan batubara, serta boom komoditas pasca pandemi menjadi ragam warna proses perdagangan Indonesia.

Skenario pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2028-2029 menjadi target baru bagi Pemerintah Indonesia. Hal itu berkaca pada keberhasilan Indonesia pada 1995 yang mencapai pertumbuhan ekonomi serupa. Untuk kembali mencapainya, Mendag menyebut diperlukan key policy yang mampu mendorong investasi serta adaptasi teknologi dan inovasi.

“Salah satu cara yang dilakukan untuk mencapai ini adalah melalui hilirisasi. Penguasaan hilirisasi untuk proses produksi bisa disemua komoditas,” kata Budi Santoso.

Hilirisasi menuju pertumbuhan ekonomi 8 persen demi penciptaan nilai tambah dalam negeri dilakukan dengan berbagai cara. Pertama, pengolahan Sumber Daya Alam (SDA) dengan cara yang inovatif dan kreatif. Kedua, penguasaan teknologi tinggi untuk proses produksi. 

Ketiga, penguasaan rantai nilai logistik dan pembiayaan. Keempat, pembangunan ekosistem ekonomi yang memiliki efek berlipat. Kelima, penciptaan banyak lapangan kerja produktif. Keenam, penjagaan keseimbangan alam secara optimal dan berkesinambungan.

Editor : Ary Wahyu Wibowo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut