get app
inews
Aa Text
Read Next : Akademisi UMS dan UII Kolaborasi Pengolahan Sampah Organik di Bantul, Ini Tujuannya

Kementerian Pariwisata Dorong Perempuan Lebih Berdaya Kelola Desa Wisata

Kamis, 14 November 2024 | 10:31 WIB
header img
BOB menggelar FGD peningkatan kapasitas perempuan dalam pengelolaan desa wisata. (foto: kuntadi)

SLEMAN, iNewssleman.id - Kementerian Pariwisata mendorong kaum perempuan lebih berdaya dan mampu mengelola desa wisata menuju pariwisata berkelanjutan. Selama ini hanya 23 persen perempuan yang memegang kepimpinan dalam pengelolaan pariwisata.

Sekretaris Menteri pariwisata 2020-2024, Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan, pengarusutamaan gender menjadi bagian integral dari pembangunan berkelanjutan, termasuk dalam sektor pariwisata. Data dari Forbes 2024, lebih dari 50 persen pengelolaan desa wisata melibatkan perempuan. Namuan hanya 23 persen yang memegang fungsi kepemimpinan di lembaga desa wisata. 

“Baru 23 persen yang memegang fungsi kepemimpinan,” kata dia pada Focus Group Discussion (FGD) Peningkatan Kapasitas Perempuan di Desa Wisata di Desa Wisata Pentingsari, Sleman, Rabu (13/11/2024).  FGD ini digelar Badan otorita Borobudur, menindaklanjuti Pedoman Peran Perempuan di Desa Wisata dan Surat Keputusan Bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor 82 Tahun 2024.

FGD ini diikuti 50 peserta dari perwakilan 21 desa wisata yang ada di DIY dan Jawa Tengah. Selain itu juga ada perwakilan pemerintah, swasta, akademisi dan  media.  

Giri mengatakan, saat ini perempuana senang melaksanakan perjalanan wisata tanpa pasangan. Hampir 60 persen perempuan kini melakukan solo traveller dan komunitas ini terus berkembang.

“Indonesia perlu merespons tren ini, salah satunya melalui kebijakan desa wisata ramah perempuan. Pedoman ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi berbagai pemangku kepentingan, baik pengelola maupun wisatawan,” kata Giri yang juga Dosen Poltekpar Bali.   

Desa Sumberbulu menjadi salah satu contoh desa wisata yang berhasil memberdayakan perempuan dalam pengelolaan dan kelembagaan. Manajer Operasional Desa Sumberbulu, Titin Riyadiningsih mengaku 70 persen penggerak Desa Wisata Sumberbulu adalah perempuan. 

“Program desa wisata mampu mengubah kebiasaan ibu-ibu yang semula hanya berkumpul, menjadi lebih produktif dengan aktivitas seperti pengembangan UMKM dan paket wisata,” katanya. 

Co-founder Women in Tourism Indonesia, Anindwitya Rizki Monica, mengaku ada beberapa kendala yang sering dihadapi perempuan, mulai dari kapasitas dan akses pelatihan, relasi gender dan kekuasaan, serta keterbatasan akses pembiayaan. 

“Perlu ada kolaborasi lintas sektoral untuk mewujudkan pengarusutamaan gender di sektor pariwisata,” ujarnya.

Rizki berharap kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat peran perempuan dalam pengembangan desa wisata. Hal ini pentung dalam mewujudkan pariwisata yang inklusif, berkelanjutan, dan responsif terhadap kebutuhan perempuan di Indonesia.

Editor : Wisnu Aji

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut