SOLO, iNewsSleman.id – RSUD Dr Moewardi Solo kembali berhasil melakukan operasi transplantasi ginjal. Operasi transplantasi ginjal kesembilan ini, melibatkan pasangan donor dan resipien yang merupakan seorang ibu serta anak laki-lakinya.
Operasi transplantasi ginjal telah berlangsung Senin (25/11/2024) lalu. Pasangan donor dan resipien transplantasi ginjal, merupakan seorang ibu berusia 53 tahun yang mendonorkan ginjalnya ke anak laki-lakinya berusia 26 tahun. Yang bersangkutan mengalami gagal ginjal kronis sejak April 2024 akibat penyakit hipertensi di usianya yang masih muda.
Sebelum operasi, keduanya telah menjalani pemeriksaan oleh dokter konsultan ginjal hipertensi (nefrologi). Setelah itu, keduanya melakukan wawancara kelayakan medikolegal oleh tim hukum dan advokasi. Setelah mendapat rekomendasi dari tim hukum dan advokasi, mereka menjalani berbagai pemeriksaan penunjang serta konsultasi dengan spesialis dan subspesialis dari berbagai disiplin ilmu.
Operasi dilakukan oleh Tim Tranplantasi Ginjal RSUD Dr. Moewardi Solo bersama dengan Tim Tranplantasi Ginjal dari RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta sebagai rumah sakit pengampu nasional.
“Setelah tindakan operasi, pasien resipien (penerima ginjal yang baru) dirawat selama beberapa hari di unit perawatan intensif hingga kondisinya dinyatakan stabil untuk kembali ke ruang perawatan biasa,” kata Ketua Tim Transplantasi Ginjal RSUD Dr. Moewardi, Dr. dr. Agung Susanto, SpPD, K-GH, FINASIM melalui siaran pers, Kamis (28/11/2024).
Dikatakannya, kondisi terakhir pendonor dan resipien telah membaik dan stabil. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa fungsi ginjal yang saat ini masih berada dalam pengawasan ketat sudah berangsur membaik.
“Resipien telah kami rawat secara intensif dan saat ini pasien telah masuk ke dalam ruang perawatan biasa, namun dengan protokol khusus yang diperuntukkan bagi pasien transplantasi guna meminimalkan infeksi yang mungkin terjadi setelah operasi,” ucapnya.
Hingga saat ini, Tim Tranplantasi Ginjal RS dr. Moewardi telah melakukan transplantasi ginjal sebanyak 9 kali dengan tingkat keberhasilan 100 persen. Keberhasilan ini diharapkan menumbuhkan optimisme dan kepercayaan di masyarakat bahwa RSUD dr. Moewardi juga tidak kalah bersaing dengan rumah sakit nasional lain bahkan rumah sakit internasional.
Lebih jauh diungkapkan, layanan transplantasi ginjal di RSUD Dr. Moewardi Solo diharapkan dapat terus dilakukan secara berkesinambungan dan menjadi alternatif solusi pengobatan untuk pasien gagal ginjal. Sebab tindakan ini dapat memberikan kualitas hidup dan angka harapan hidup yang lebih baik.
Plt Direktur Utama RSUD Dr. Moewardi dr. Heri Dwi Purnomo, SpAn mengatakan, pelayanan transplantasi ginjal merupakan wujud dari transformasi kesehatan pilar pelayanan rujukan. Pelayanan ginjal ini masuk dalam pelayanan penyakit prioritas selain kanker, jantung, dan stroke.
Menurutnya, Kementerian Kesehatan telah memiliki program untuk mengawal di hulu dengan berbagai tindakan preventif, yang jauh lebih penting daripada upaya di hilir. Program preventif mencegah masyarakat mengalami gagal ginjal kronis melalui berbagai cara dengan edukasi dan promosi pola hidup sehat, termasuk pola makan dan pola hidup untuk membangun kebiasaan-kebiasaan yang dapat mencegah terjadinya gangguan ginjal.
“Upaya transplantasi ginjal ini merupakan upaya yang dilakukan di hilir dengan maksud menekan biaya yang akan dikeluarkan bagi pasien gagal ginjal kronik yang akan menjalani cuci darah secara rutin. Hal ini akan memberikan manfaat dan kendali biaya yang jauh lebih besar,” ujar Heri.
Transplantasi ginjal, merupakan bagian dari program pengampuan layanan urologi-nefrologi yang digaungkan oleh Kementerian Kesehatan RI untuk memeratakan layanan kesehatan di seluruh Indonesia. Sebelum pelaksanaan operasi transplantasi ginjal, berbagai persiapan telah dimatangkan sejak beberapa bulan yang lalu, yaitu mulai dari administrasi, sumber daya manusia (SDM) kesehatan, dan prasarana.
Persiapan dalam hal administrasi dan kelengkapan dokumen, RSUD Dr Moewardi telah mendapatkan rekomendasi dari Komite Transplantasi Nasional (KTN), dan ditetapkan sebagai rumah sakit penyelenggara transplantasi ginjal oleh Kemenkes RI sejak tahun 2021.
Editor : AW Wibowo