SOLO, iNewsSleman.id - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta terus berinovasi dalam memberikan layanan kepada para penumpang. Terbaru, di sejumlah stasiun di Daop 6 Yogyakarta disediakan alat pengering payung.
Saat musim hujan, payung menjadi alat yang penting guna melindungi tubuh dari air hujan. Ketika hujan turun, calon penumpang tentunya banyak yang memakai payung ketika masuk ke stasiun.
"Musim hujan sering kali membawa tantangan tersendiri bagi penumpang, seperti payung yang basah saat memasuki stasiun. Dengan hadirnya alat pengering payung, kami ingin memberikan solusinya, sekaligus meningkatkan kenyamanan dan keselamatan para pelanggan,” kata Manager Humas Daop 6 Yogyakarta Krisbiyantoro, Rabu(4/12/2024).
Dikatakannya, keselamatan menjadi concern KAI. Dengan alat pengering yang disediakan, penumpang dapat mengeringkan payung yang basah sebelum melanjutkan perjalanan. Sehingga dapat menjaga area stasiun tetap kering dan aman dari risiko licin akibat air hujan.
Alat pengering payung kini telah tersedia di stasiun-stasiun utama di wilayah Daop 6, seperti Stasiun Yogyakarta, Stasiun Lempuyangan, dan Stasiun Solo Balapan. Alat tersebut rencananya juga akan disediakan di beberapa stasiun lainnya pada masa Angkutan Natal dan Tahun baru 2025, seperti Stasiun Purwosari, Klaten, dan Solo Jebres.
“Langkah ini merupakan wujud nyata komitmen KAI untuk meningkatkan kenyamanan penumpang selama musim hujan,” ucapnya.
Langkah ini sejalan dengan visi KAI untuk terus memberikan pelayanan prima bagi pelanggan. Selain penyediaan alat pengering payung, Daop 6 juga terus meningkatkan layanan lainnya, seperti penyediaan ruang tunggu yang nyaman dengan fasilitas kursi-kursi yang empuk, fasilitas bermain anak, fasilitas ruang menyusui, fasilitas drinking water station, fasilitas ramah disabilitas, dan lainnya.
"Kami berharap inovasi-invasi yang terus dihadirkan dapat meningkatkan pengalaman perjalanan pelanggan. Ke depannya, kami akan terus berupaya menghadirkan solusi dan layanan transportasi terbaik bagi Indonesia," tuturnya.
Editor : AW Wibowo