get app
inews
Aa Text
Read Next : QS World University Rankings: Sustainability 2025, UMS Jadi Kampus Swasta Terbaik di Jateng

BGN Bersama Diktilitbang Muhammadiyah dan UMS MoU Program Makan Bergizi Gratis

Rabu, 11 Desember 2024 | 20:39 WIB
header img
Badan Gizi Nasional bersama Majelis Diktilitbang dan UMS melakukan MoU Program Makan Bergizi Nasional di kampus UMS, Rabu (11/12/2024). Foto: Ist.

SOLO, iNewsSleman.id - Badan Gizi Nasional (BGN) bersama Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar diskusi implementasi dan kolaborasi Program Gizi Nasional dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah & Aisyiyah (PTMA).

Diskusi yang diselenggarakan di Auditorium Mohammad Djazman Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), merupakan upaya untuk memperkokoh ketahanan pangan di Indonesia.

Rektor UMS Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si mengatakan, pertemuan ini menjadi kesempatan untuk mencari sebuah terobosan agar seluruh program Gizi Nasional bisa berjalan dengan baik. 

Pada pidato yang digaungkan Presiden Prabowo Subianto, lanjutnya, beberapa kali menyebutkan tentang ketahanan pangan, makanan gratis bergizi, dan entrepreneurship. 

"Tentu ini kalau kita lihat semangat PTMA tidak hanya sekedar memiliki produk-produk yang bisa mendukung program gizi nasional, tentu juga memiliki tenaga ahli di bidangnya tapi juga sekaligus semangat juang yang menjadi nilai prioritas Muhammadiyah sejak lahir itu ya persoalan Gizi," kata Sofyan Anif saat memberikan sambutan, Rabu (11/12/2024). 

Sofyan Anif menyebut, hampir seluruh PTMA memiliki prodi Ilmu Gizi seperti UMS yang memiliki prodi Ilmu Gizi dan telah terakreditasi Unggul.

"Mudah-mudahan ini membawa berkah untuk kita semua karena Muhammadiyah hadir itu untuk kemakmuran semua, itu tema yang sekarang sedang tren di kita, kemakmuran untuk semua dalam rangka membangun baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur (negeri yang mengumpulkan kebaikan alam dan kebaikan perilaku penduduknya)," ucapnya.

Kepala BGN RI Prof. Dr. Ir. Dadan Hindayana menerangkan, program makan gratis bergizi bermula pada ketika melakukan uji coba di daerah Sukabumi, Jawa Barat. Makanan itu dikirim tiga kali, ada yang makan jam 8, jam setengah 10, dan jam 12 sehingga terminologi yang digunakan bukan lagi makan siang gratis. 

Makan bergizi gratis ini sangat penting. Sebab dasarnya pada demografi Indonesia yang terbagi pada lima kelas berbasis anggota rumah tangga, yaitu kelas atas, kelas menengah, kelas menuju menengah, kelas rentan miskin, dan kelas miskin. 

Bahayanya demografi Indonesia itu ketika kelas miskin ketika 2 orang digantikan oleh 2.5 yang artinya lebih besar, sehingga akan semakin banyak keluarga yang miskin dan menurutnya itu adalah disaster demography. Disaster demography mungkin terjadi karena saat pada 2045, angkatan kerja memiliki low quality human resources yang tidak bisa bersaing dengan negara lain.

"Dengan dasar itu, Bapak Prabowo Subianto mencanangkan pokoknya kita harus kasih makan seluruh anak Indonesia, dasarnya itu. Karena dari hasil uji coba di Sukabumi, 60 persen anak tidak pernah minum susu," jelas Dadan. 

Dia menyebut, anak-anak itu bukan hanya sekedar lactose intolerant tetapi karena tidak mampu beli susu. Selanjutnya Kepala BGN merespons kolaborasi yang bisa terjadi antara Muhammadiyah dengan BGN seperti menjadi bagian dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi.

Dengan menjadi mitra, akan memungkinkan terbentuk pemberdayaan masyarakat karena mengembangkan ekonomi lokal dan menekan angka kemiskinan ekstrem. 


Badan Gizi Nasional bersama Majelis Diktilitbang dan UMS melakukan MoU Program Makan Bergizi Nasional di kampus UMS, Rabu (11/12/2024). Foto: Ist.

 

Kemudian acara tersebut dilanjutkan dengan penandatanganan kerja sama program Makan Bergizi Nasional antara Majelis Diktilitbang dan UMS dengan Badan Gizi Nasional. MoU dengan Badan Gizi Nasional berupa dukungan PTMA dalam menyukseskan program makan bergizi gratis seperti:

1. Supervisi gizi penyediaan makan bergizi gratis.

2. Pendampingan keamanan dan kehalalan  pangan 

3. Penguatan kemampuan penyediaan makan bergizi gratis dalam bentuk penyusunan menu, penyiapan makanan, pemenuhan bahan, dll.

4. Monitoring dampak dan hasil program. 5. Penguatan dan supervisi UMKM Binaan PTMA yang menyediakan bahan baku serta makan bergizi gratis.

Kepala BGN RI menyampaikan ucapan selamat bergabung Muhammadiyah di program makan bergizi gratis dan dia menilai bahwa kerja sama ini akan bisa menguntungkan kedua belah pihak.

"Muhammadiyah ini menjadi bagian yang sangat penting karena tersebar di seluruh Indonesia dan saya yakin akan menjadi salah satu mitra yang bisa mendukung program makan bergizi yang bisa dilakukan secara efektif dan efisien karena Muhammadiyah memiliki Sumber Daya Manusia dan sumber daya lainnya yang mendukung," ujarnya.

Editor : Ary Wahyu Wibowo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut