YOGYAKARTA, iNewsSleman.id – KAI bersama stakeholder perkeretaapian inspeksi jalur serta fasilitas pendukung di wilayah Daop 6 Yogyakarta. Inspeksi menggunakan kereta api inspeksi (KAIS) pada 11-12 Desember 2024.
Inspeksi guna memastikan kelancaran dan keselamatan perjalanan kereta api (KA) saat periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Tim inspeksi terdiri atas Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), dan jajaran KAI.
"KAIS dinaiki oleh jajaran komisaris dan direksi yang sedang melaksanakan inspeksi di semua wilayah Daop untuk memantau kesiapan operasional selama 18 hari masa angkutan Nataru yang berlangsung 19 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025," kata Manager Humas Daop 6 Yogyakarta Krisbiyantoro melalui siaran pers yang dikutip Jumat (13/12/2024).
Dikatakannya, KAIS merupakan sarana yang didesain khusus dengan teknologi canggih dengan fasilitas seperti ruang observasi kaca panorama, perangkat komunikasi real-time, dan sistem pemantauan jalur. Fasilitas ini memungkinkan untuk mengevaluasi kondisi jalur serta fasilitas pendukung secara langsung.
Ia mengatakan, kegiatan inspeksi adalah langkah preventif untuk memetakan potensi tantangan di lapangan serta memastikan kesiapan total dari aspek operasional hingga pelayanan.
Selama perjalanan, KAIS jajaran komisaris dan direksi mendengarkan pemaparan dari Kepala Daerah Operasi 6 Bambang Respationo untuk memahami apa yang dibutuhkan Daop 6 serta upaya-upaya apa saja yang masih bisa ditingkatkan untuk mewujudkan perjalanan KA yang aman, nyaman, dan ceria di masa Nataru.
Dalam menghadapi musim hujan yang bertepatan dengan periode Nataru, Daop 6 Yogyakarta telah menyiapkan tenaga tambahan, termasuk Penjaga Jalan Lintas (PJL) dan Petugas Pemeriksa Jalur (PPJ), yang tersebar di seluruh wilayah.
Selain itu, strategi AMUS (Alat, Material, Untuk Siaga) juga diterapkan dengan menempatkan material darurat di berbagai titik strategis untuk mempercepat perbaikan jalur jika terjadi gangguan.
Dalam kegiatan KAIS, lanjutnya, jajaran komisaris dan direksi KAI juga melakukan pembinaan kepada seluruh jajaran manajemen dan pekerja Daop 6. Secara garis, memberikan arahan untuk beberapa aspek, seperti membentuk SDM yang unggul, mempersiapkan sarana dan prasarana yang handal dan optimal, serta membangun sistem keselamatan yang baik.
Direktur Keselamatan dan Keamanan KAI Dadan Rudiansyah mengungkapkan, KAI telah memiliki sistem keselamatan yang baik sebagai pondasi utama dalam menjalankan bisnis perkeretaapian.
"Kami telah membentuk safety committee di setiap unit kerja untuk memastikan pengawasan keselamatan lebih terstruktur. Selain itu, implementasi Contractor Safety Management System (CSMS) memungkinkan kami mengelola keselamatan kerja dengan mitra pihak ketiga secara lebih efektif,” kata Dadan Rudiansyah.
Melalui penerapan Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko (IBPR) dan pelaporan Safety Railways Information (SRI), KAI dapat mengidentifikasi dan mengelola risiko dengan lebih baik.
Ia mengungkapkan, manajemen KAI setingkat Board of Director minus dua turut dilibatkan dengan program Management Safety Walkthrough (MSWT) untuk turun langsung ke lapangan, sehingga dapat memantau kondisi secara langsung.
“Dengan fokus pada unsafe condition dan unsafe action, data lapangan yang dikumpulkan menjadi dasar untuk langkah perbaikan berkelanjutan,” jelasnya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo