KLATEN, iNewSleman.id - Belajar alat musik tradisional angklung menjadi pengalaman tersendiri bagi peserta Indo-Austay Adult Immersion Program. Mereka senang karena bermain angklung ternyata cukup mudah.
Program Indo-Austay diselenggarakan bersama Lembaga Bahasa dan Ilmu Pengetahuan Umum (LBIPU) dan program studi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Peserta terdiri atas empat warga Australia.
Baca Juga
Turnamen Nasional 1 Tapak Suci UMS Sukses, Direncanakan Jadi Agenda Tahunan
Pada hari terakhir kegiatan Indo-Austay di Kecamatan Bayat, kabupaten Klaten Kamis (16/1/2025) kemarin, peserta berkunjung ke SD Muhammadiyah PK Bayat. Mereka disambut dengan permainan angklung yang begitu indah oleh para siswa sekolah setempat. Para siswa memainkan lagu berjudul Suwe Ora Jamu dengan angklung.
Peserta Indo-Austay Adult Immersion Program berfoto bersama siswa SD Muhammadiyah PK Bayat, Kabupaten Klaten. Foto: Ist.
Peserta dari Australia ini juga belajar tentang angklung dan mencoba memainkannya. Salah satu peserta, Malcolm Rogers merasa senang setelah bisa mencoba memainkan angklung dan merasa itu bukan hal yang sulit.
"Bagus, saya senang. Itu cukup mudah," tutur Malcolm melalui melalui siaran pers Humas UMS, Jumat (17/1/2025).
Dia selanjutnya memainkan lagu Advance Australia Fair dengan angklung bersama dengan siswa siswi SD Muhammadiyah PK Bayat. Para peserta terlihat lihai dalam memainkan angklung dengan mengikuti arahan dari pelatih. Para peserta menyatakan kesenangannya setelah memainkan lagu Advance Australia.
"Itu bagus, bagus sekali. Tetapi akan lebih bagus apabila dimainkan di Australia," ujar Hector.
Dalam kesempatan itu, para tamu mancanegara ini juga disambut dengan minuman wedang jahe dan jajanan khas lainnya. Setelah menikmati hidangan yang diberikan, peserta kemudian memulai kegiatan belajarnya di SD Muhammadiyah PK Bayat.
Editor : AW Wibowo