get app
inews
Aa Text
Read Next : Tips Memilih Prodi saat Pendaftaran SNBP 2025, Ini Kata Kepala SPMB UNS

Virus HMPV Serang Pernapasan, Begini Cara Pencegahan Menurut Pakar Kesehatan UNS

Kamis, 30 Januari 2025 | 10:15 WIB
header img
Pakar kesehatan UNS Solo, Betty Suryawati, dr. M.Biomed Sci, Ph.D., Sp.MK. Foto: Ist.

SOLO, iNewsSleman.id - Munculnya Virus Human Metapneumovirus (HMPV) memunculkan kekhawatiran adanya gelompang pandemi. Lalu bagaimana pandangan pakar kesehatan Universitas Sebelas Maret (UNS) terkait hal tersebut. 

Pada awal Januari 2025, Kementerian Kesehatan RI  melaporkan adanya kasus HMPV di Indonesia. Semua kasus yang ditemukan melibatkan anak-anak.

"HMPV merupakan agen penyakit yang menyebabkan penyakit saluran pernapasan bagian atas. Gejalanya seperti common cold atau sering disebut flu yaitu, demam, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, dan batuk," kata Ketua Program Studi (Prodi) S-1 Kedokteran Fakultas Kedokteran (FK) UNS, Betty Suryawati, dr. M.Biomed Sci, Ph.D., Sp.MK melalui siaran pers Humas UNS yang dikutip Kamis (30/1/2025). 

Walaupun sama-sama menyerang saluran pernapasan, lanjutnya, HMPV berbeda dengan Covid-19 yang menyebabkan pandemi global sebelumnya. HMPV adalah virus yang termasuk dalam family Paramyxoviridae. Sedangkan penyebab Covid-19 atau SARS-CoV2 adalah Coronavirus. 

“Virus penyebab HMPV dan Covid-19  tersebut mempunyai mekanisme transmisi, replikasi dan patogenesis yang berbeda. Gejala klinis infeksi oleh virus HMPV cenderung ringan sampai sedang. Dengan gejala infeksi saluran pernapasan atas seperti demam, baruk, pilek, dan nyeri tenggorokan. Memang, pada anak atau orang dengan sistem imun yang rendah dapat menyebabkan gejala seperti pneumonia, tetapi dibandingkan dengan Covid-19 lebih ringan,” ucapnya.

Seperti kebanyakan virus yang menyerang pernapasan lainnya, virus HMPV dapat menular melalui transmisi lewat udara dan melalui kontak dengan benda-benda yang terkontaminasi. 

“Pasien dengan infeksi HMPV dapat menularkan melalui bersin, batuk, atau apabila tangan yang terkontaminasi virus menyentuh benda-beda sekitarnya. Penularan dapat melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi misalnya gagang pintu, atau permukaan benda lainnya, terutama ditempat umum. Ketika tangan yang terkontaminasi menyentuh selaput mata, mulut, atau hidung, virus dapat masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi,” ujarnya. 

Untuk menghindari penyebaran HMPV, Dosen FK UNS tersebut mengingatkan agar melakukan pencegahan dengan meningkatkan imunitas. Peningkatan imun dapat dilakukan dengan makan-makanan bergizi, minum dan istirahat yang cukup, serta menjaga kebersihan tangan, terutama setelah dari tempat umum.

“Penyakit infeksi oleh virus sebagian besar dapat sembuh sendiri jika mempunyai sistem imun yang baik. Infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh HMPV tidak memerlukan terapi khusus. Yang diperlukan adalah meningkatkan sistem imun dengan makan makanan yang bergizi, istirahat yang cukup, dan menjaga kebersihan tangan. Untuk menurunkan risiko penularan, dapat memakai masker di tempat umum terutama pada orang yang rentan,” jelasnya. 

Gejala HMPV dapat dikurangi dengan minum obat simtomatis seperti parasetamol atau obat flu. Pasien dengan gejala infeksi HMPV tidak perlu melakukan isolasi mandiri cukup menggunakan masker dan menerapkan etika batuk. Etika batuk adalah selalu menutup mulut dan hidung menggunakan siku bagian dalam, bukan telapak tangan. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran droplet yang mengandung virus atau bakteri. 
 

Editor : Ary Wahyu Wibowo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut