SOLO, iNewsSleman.id – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Pimpinan Komisariat (PK) Pondok Shabran Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar acara pelantikan kepengurusan baru. Pelantikan berlangsung di ruang seminar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMS, Minggu (2/2/2025).
Prosesi pelantikan berlangsung sejak pukul 08.00 WIB. Mengusung tema “Restorasi Gerakan: Mewujudkan Lokus dalam Lakuna Aktualisasi IMM Shabran”, acara ini menandai dimulainya kepemimpinan baru dalam organisasi.
Sebanyak 28 Immawan secara resmi dilantik sebagai pimpinan PK IMM Shabran UMS Periode 2025. Immawan Muhammad Fikri Azka didapuk sebagai Ketua Umum, menggantikan Immawan Alfin Nur Ridwan yang sebelumnya menjabat pada periode 2024.
Dalam pelantikan, juga dilakukan serah terima jabatan antara Sekretaris Umum Immawan Ibrahim Shidiq Lubis (periode 2024) kepada Immawan Wildan Iskandar Putra Atmaja (periode 2025). Prosesi pelantikan disaksikan langsung oleh Pimpinan Cabang (PC) IMM Sukoharjo, Immawan Izzul Haq, S.Ag., serta Direktur Pondok Hajjah Nuriyah Shabran, Nur Rizqi Febriandika, M.B.A, S.Sy., M.SEI.
Mengawali rangkaian pelantikan, sesi Stadium Generale menghadirkan narasumber Dr. Isman, S.H.I, S.H., M.H., alumni Pondok Shabran tahun 2005. Dalam paparannya, Isman mengulas sejarah panjang Shabran sebagai lembaga perkaderan utama Muhammadiyah yang digagas oleh Djazman Al Kindi (pendiri IMM), sejak era 1980-an.
“Pondok Shabran adalah sekolah perkaderan yang lahir secara kultural pada era 80-an, kemudian disusul dengan berdirinya Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Kader Shabran memiliki keunggulan dalam mendinamisasi konflik karena berasal dari berbagai daerah di Indonesia, mulai Sabang hingga Merauke,” kata Isman.
Menanggapi pertanyaan dari Dwi Kurniadi, kader Shabran asal Lamongan, mengenai faktor utama yang menjadikan kader Shabran unggul, Isman menegaskan mmerdeka literasi adalah acuan utama perkaderan di Shabran.
“Bacalah apa saja yang kalian suka, lalu kembalilah pada Muhammadiyah,” Ucap Isman.
Sementara itu, Direktur Pondok Hajjah Nuriyah Shabran, Nur Rizqi Febriandika, M.B.A, S.Sy., M.SEI menegaskan pentingnya menjaga citra baik Pondok Shabran dalam lingkungan Muhammadiyah.
“Citra Pondok Shabran sangat baik di Muhammadiyah. Banyak alumni Shabran yang kini menjadi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) di seluruh Indonesia. Kepada para kader yang telah dilantik, jadikan amanah ini bukan sekadar jabatan, tetapi tanggung jawab yang kelak harus dipertanggungjawabkan di akhirat,” kata Nur Rizqi Febriandika.
Ketua Umum IMM PK Shabran UMS periode 2024, Immawan Alfin Nur Ridwan menyampaikan refleksi singkat tentang perjalanan kaderisasi di Shabran.
“Menjadi kader Shabran pilihannya ada dua: menjadi produk gagal atau menjadi penyambung sejarah Shabran yang terus melahirkan kader unggulan dan litarasi adalah penunjang keberhasilan tersebut” ujar Immawan Alfin Nur Ridwan.
Ketua Umum IMM PK Shabran periode 2025, Immawan Muhammad Fikri Azka, turut menyampaikan harapan dan arah gerakan organisasi ke depan.
“Tema pelantikan ini adalah tindak lanjut dari keresahan yang muncul dalam DAD (Darul Arqam Dasar) tahun ini. Kami ingin menciptakan lokus yang kuat dalam mengisi lakuna aktualisasi IMM Shabran. Kepemimpinan baru harus membawa semangat baru untuk menghadapi berbagai tantangan di depan,” katanya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo