get app
inews
Aa Text
Read Next : UNS Lepas 18.952 PPG Guru Tertentu, Diminta Siap Hadapi Tantangan Dunia Pendidikan

Mengenal Setyawan Tiada Tara, Komedian yang Bikin Heboh Gegara Naik Damkar saat Wisuda

Senin, 03 Februari 2025 | 17:24 WIB
header img
Setyawan Eka Rahmanta (Setyawan Tiada Tara) naik mobil damkar saat wisuda di kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Foto: Ist.

SOLO, iNewsSleman.id – Mengenal sosok Setyawan Eka Rahmanta atau Setyawan Tiada Tara, komedian kelahiran Yogyakarta. Alumnus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo ini sempat bikin heboh karena naik mobil pemadam kebakaran (damkar) ketika wisuda

Setyawan Tiada Tara merupakan sosok pria yang mampu memadukan kemampuan akademik dengan potensi berkomedi untuk berkarier. Ia pada tahun 2010 lalu menempuh S-2 Ilmu Komunikasi Sekolah Pascasarjana UNS.

Pengalaman dalam komunikasi publik dinilai oleh rekannya sebagai nilai tambah untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Setyawan lulus pada 2013 dengan menyandang predikat cumlaude di UNS. 

“Saya disarankan melanjutkan kuliah komunikasi. Karena waktu itu saya sudah punya pengalaman yang berkaitan dengan komunikasi. Sudah ada pengalaman sebagai public speaker dan manggung. Teman saya percaya kalau diberi teori pasti akan cepat paham,” tutur Setyawan melalui siaran pers Humas UNS, Senin (3/2/2025). 

Ada momen jenaka ketika kelulusannya dirayakan dengan menaiki mobil pemadam kebakaran dari depan Gedung Pascasarjana UNS mengelilingi Kota Solo. Idenya kala itu ia maknai sebagai upaya “mendinginkan” otak usai merampungkan tesis yang membuatnya “mendidih”. 

Dengan masih mengenakan jubah seragam wisuda dan toga, Setyawan menyusuri jalan utama di Kota Solo. Aksinya spontan menarik perhatian warga dan pengguna jalan lainnya. 

“Ini adalah ide orisinal dan spontanitas agar selalu mengenang momen kelulusan S-2 di Kota Solo. Sangat senang saya sudah wisuda S-2. Dulu, pas S-1, saya menghadapi kemelut. Sekarang, giliran S-2, saya bisa cumlaude. Untuk merayakan wisuda itu, saya sengaja mendatangkan mobil pemadam kebakaran ke kampus,” ujarnya. 

Lebih jauh dikatakan, kemampuannya di dunia komedi mulai diasah semasa duduk di bangku SMA. Ia yang kala itu bersekolah di SMA 6 Yogyakarta, menjajal pengalaman untuk bergabung dalam grup teater. Dari sana, Setyawan muda melatih diri untuk tampil di atas panggung dan di hadapan penonton. Hasilnya cukup terlihat dimana ia meraih prestasi sebagai juara lomba lawak antar SMA di Yogyakarta.

Setyawan melanjutkan studi jenjang S-1 Teknik Sipil di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Semasa kuliah ini, ia melatih kemampuannya sebagai seorang penyiar radio. Ia sempat berhasil menjuarai Lomba Lawak Audio Radio Rakosa FM di Yogyakarta. Dari situlah Setyawan mulai mendapat tawaran siaran radio sebagai bintang tamu, penyiar tetap, produser, sampai penanggung jawab acara humor.

Setyawan memulai kariernya sebagai pelawak dengan mendirikan grup ELBEHA pada 2 Maret 1997. Grup ini merupakan singkatan dari Lembaga Bantuan Humor, bersama Kelik Pelipur Lara, Tony Pelita Hati, dan Bimo Berhati Nyaman.

Momentum berkiprah kian terbuka dengan mendapat tawaran pada sejumlah stasiun televisi nasional. Penampilan Setyawan dalam layar kaca dimulai dari Pesta Indosiar, Gebyar BCA, mengisi program ELBEHA di Indosiar, sampai berperan sebagai Wapres Onoboedi pada program Negeri Impian di TV One, menjadi Coach pada program Dai Muda di ANTV, Sketsa Trans Tv, Kos-Kos2an Jogja, Nyonya Nunung NET. dan berbagai program TV lainnya.

Setyawan memutuskan untuk tetap melanjutkan kariernya di Yogyakarta. Prinsip totalitas yang dipegangnya adalah dengan memaksimalkan semua potensi yang ia miliki. Selain berkecimpung dalam dunia lawak, Setyawan terus mendalami profesi penyiar radio. Ia juga mencoba berbagai hal baru seperti motivator humor hingga berwirausaha.

Pada 9 April 2000, Setyawan mendirikan sebuah grup lawak dan komunitas dengan nama Plat AB. Setyawan juga mendalami karier lain sebagai Motivator Humor dan makin fokus juga ke MC Humor sejak 2005. Ia mengisi sesi motivasi dengan kemasan stand up comedy. Ini menjadi sebuah metode motivasi yang disampaikan dalam suasana menyenangkan. 

Sesi tersebut biasa ia berikan kepada mahasiswa hingga karyawan perusahaan dan instansi pemerintah. Di tahun yang sama, rekan baik Setyawan mengenalkannya pada dunia kewirausahaan. Ia mengembangkan lini usahanya sendiri berbentuk rumah produksi atau production house.

Putra pasangan Taman B. E., S.T., dan Sri Rahayu ini berprinsip, pendidikan sangat penting. Menurutnya, melawak membutuhkan pemikiran yang cerdas. Latar belakang pendidikan yang kuat bisa menjadi nilai tambah bagi dirinya. 

Setyawan melanjutkan pendidikan ke jenjang Magister lantaran termotivasi sang adik, Tony Pelita Hati, yang kala itu akan meraih gelar doktor. Dengan modal akademik ini pula, Setyawan melanjutkan karier dengan banyak mengambil kesempatan sebagai dosen tamu komunikasi dan kewirausahaan.

Setyawan menekankan ada 2 pilihan bagi setiap individu untuk memperoleh kesuksesan, yakni jalur akademik dan jalur potensi. Jalur akademik baginya adalah memanfaatkan latar belakang akademik sebagai jalur berkarier. Sedangkan jalur potensi memanfaatkan kemampuan, bakat, dan minat di luar akademik. 

Kreativitas menjadi hal yang ia yakini sebagai modalnya dalam memperoleh berbagai capaian dalam hidup. Ia berpesan, khususnya kepada Mahasiswa UNS, untuk menentukan mana jalur yang paling tepat untuk berkarier.

“Setelah lulus, setiap orang bisa menggunakan 2 jalur untuk sukses. Pertama, jalur akademik. Kedua, jalur potensi atau hobi. Setiap orang punya ukurannya sendiri, mana yang akan maksimal. Asahlah akademikmu atau asahlah potensi bakat lain dalam dirimu,” pungkasnya. 

Editor : Ary Wahyu Wibowo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut