get app
inews
Aa Text
Read Next : Cagar Budaya Gardu Listrik Ngarsopuro di Solo Disulap Jadi Museum dan Heritage Cafe

Klarifikasi Putera Mahkota Keraton Solo Usai Viral Ungkap Menyesal Gabung Republik

Senin, 03 Maret 2025 | 21:25 WIB
header img
Pengageng Sasono Wilopo Keraton Kasunanan Surakarta, KPH Dani Nur Adiningrat menunjukkan surat klarifikasi resmi putera mahkota Gusti Raden Mas Suryo Aryo Mustiko, Senin (3/3/2025). Foto: AW Wibowo.

SOLO, iNewsSleman.id - Pernyataan putera mahkota Keraton Kasunanan Surakarta (Keraton Solo) Gusti Raden Mas Suryo Aryo Mustiko di akun Instagram pribadinya menarik perhatian publik. Tulisan putera mahkota bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamangkunegoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram ini, bahkan menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat. 

Dalam unggahan di akun @kgpaa.hamangkunegoro, ditulis "Percuma Republik kalau cuma untuk membohongi”.  Juga terdapat unggahan "Nyesel gabung republik". Namun tulisan itu kini telah dihapus. 

Setelah viral dan menimbulkan kontroversi, sosok yang akrab disapa Gusti Purbaya ini akhirnya memberikan klarifikasi mengenai maksud dan tujuan dari unggahan tersebut. Klarifikasi disampaikan melalui Pengageng Sasono Wilopo Keraton Kasunanan Surakarta, KPH Dani Nur Adiningrat. 

“Unggahan saya di Instagram tidak dapat dilepaskan dari rangkaian unggahan sebelumnya, yang dalam hal ini berkaitan dengan perkembangan situasi terkini. Khususnya terkait pemberitaan mengenai kasus Pertamina yang telah menimbulkan kekecawaan luas di masyarakat, termasuk saya sebagai bagian dari generasi muda,” kata Dani Nur Adiningrat saat membacakan pernyataan tertulis Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamangkunegoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram. Pernyataan disampaikan dalam jumpa pers yang digelar di Keraton Solo, Senin (3/3/2025) sore. 

Ekspresi kekecewaan itu, lanjutnya, dituangkan dalam unggahan di akun Instagram yang salah satunya memuat tentang pernyataan mengenai penyesalan bergabung dengan republik. Pernyataan itu bukan cerminan dari hilangnya semangat nasionalisme, patriotisme, atau jiwa bela negara dalam diri Gusti Purbaya. Melainkan suatu bentuk kritik dan sindiran terhadap para penyelenggara negara saat ini.

“Bahwa maksud dari unggahan tersebut adalah untuk menyoroti bahwa tata kelola pemerintahan saat ini jauh dari harapan para leluhur kami yang dahulu turut berperan dalam perjuangan kemerdekaan dan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ucapnya. 

Editor : AW Wibowo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut