BKUI dan Lazismu UMS Kolaborasi Salurkan Sembako untuk Mahasiswa Asing

SOLO, iNewsSleman.id - Kantor Biro Kerja Sama dan Urusan Internasional (BKUI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyalurkan paket sembako untuk mahasiswa asing. Penyaluran bekerja sama dengan Lazismu UMS.
Staf Student Mobility and Hospitality BKUI, Indriani, S.Pd mengatakan, penyaluran paket sembako tersebut bekerja sama dengan Lazismu UMS dan telah berjalan selama tiga bulan terakhir.
“Kami bekerja sama dengan Lazismu UMS. Awalnya atas inisiasi Pak Andy Dwi Bawono (Kepala BKUI UMS) akhir tahun lalu,” ujar Indriani, Jumat (7/3/2025).
Ketua Badan Pengurus Lazismu UMS, Dra. Mahasri Shobahiya, M.Ag., mengatakan program pembagian sembako merupakan wujud kepedulian UMS terhadap mahasiswa asing di UMS.
“Tujuannya untuk membantu mahasiswa (asing) di dalam memenuhi kebutuhan dasar, seperti biaya hidup, akomodasi, dan sebagainya,” ujar Mahasri.
Mahasri menuturkan penyaluran sembako telah dilakukan sejak November 2024. Menurut rencana, program sembako akan digulirkan sampai tiga bulan mendatang.
Adapun paket sembako yang diberikan, meliputi beras 5 kilogram dan sekantong goodie bag berisi satu cup minyak goreng, dua buah mi instan, teh, gula pasir, dan susu kental manis.
“Kami juga menyalurkan beras untuk masing-masing mahasiswa asing. Kami memanfaatkan beras yang disumbangkan dosen dan tenaga kependidikan di UMS,” imbuh Kepala Bagian Kaderisasi dan Dakwah Biro Kemahasiswaan UMS itu.
Bantuan tersebut disalurkan kepada 40-an mahasiswa asing di UMS dari berbagai negara. Menurut rencana, kegiatan tersebut akan berlangsung selama satu tahun ke depan.
Disinggung mengenai keberlanjutan program nantinya, Mahasri menyebut Lazismu UMS masih menanti informasi dari BKUI.
“Kalau sekiranya masih membutuhkan (bantuan sembako), maka akan kami pertimbangkan,” jelasnya.
Salah satu mahasiswa asing yang menerima paket sembako adalah Yasir Ali. Dia terkesan dengan paket sembako tersebut.
“Ini adalah hadiah dari UMS. Mereka memahami bahwa kami datang dari negara yang berbeda, sehingga harus memasak masakan asal negara kami,” ungkap dia.
Mahasiswa Magister Teknik Kimia itu baru pertama kali menempuh studi di luar negeri. Bantuan sembako, kata dia, datang di saat yang tepat yaitu untuk menyambut bulan Ramadan.
Disinggung mengenai kesan pertama berpuasa di luar negeri, Yasir mengaku tidak menemui ganjalan. Sebab, kata dia, Pakistan dan Indonesia sama-sama negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
“Mencari makanan halal sangat mudah di sini,” tandas dia.
Editor : AW Wibowo