get app
inews
Aa Text
Read Next : UMS Gelar Salat Idulfitri di Edutorium KH Ahmad Dahlan, Jumlah Jemaah Membeludak

Ziarah Kubur saat Momen Lebaran, Begini Kata Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Solo

Senin, 31 Maret 2025 | 22:32 WIB
header img
Kepala Bagian Kaderisasi dan Dakwah Biro Kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Surakarta Dr. Mahasri Shobahiya, M.Ag. Foto: Ist.

SOLO, iNewsSleman.id - Selain menyantap ketupat opor, salah satu kegiatan yang jamak dilakukan umat Islam di Indonesia di momen lebaran adalah ziarah kubur atau dikenal sebagai nyekar.

Ziarah kubur adalah kegiatan mengunjungi makam orang yang telah meninggal untuk mendoakannya. Tradisi telah dikenal luas sejak zaman nenek moyang.

Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kota Solo, Dr. Mahasri Shobahiya, M.Ag., mengatakan bahwa Islam memperbolehkan ziarah kubur, namun dengan catatan tidak melakukan kegiatan yang mengarah kepada perbuatan syirik.

Kegiatan ziarah kubur awalnya dilarang pada masa Nabi Muhammad SAW. Menurut Mahasri, larangan tersebut dilakukan sebab tingkat keimanan umat Islam waktu itu belum kuat.

“Dikhawatirkan melakukan sesuatu yang syirik,” ujar Mahasri, Senin (31/3).

Hingga suatu hari, Rasulullah SAW memohon kepada Allah SWT untuk mendoakan ibundanya. Maka, Rasul bersabda untuk membolehkan kembali ziarah kubur. Hal ini termaktub dalam Hadis Riwayat Hakim, sebagai berikut:

كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ أَلَا فَزُورُوهَا، فَإِنَّهُ يُرِقُّ الْقَلْبَ، وَتُدْمِعُ الْعَيْنَ، وَتُذَكِّرُ الْآخِرَةَ، وَلَا تَقُولُوا هُجْرً

Artinya: Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang) berziarahlah kalian, sesungguhnya ziarah kubur dapat melunakkan hati, menitikkan (air) mata, mengingatkan pada akhirat, dan janganlah kalian berkata buruk (pada saat ziarah). (HR. Hakim).

Mahasri menjelaskan ziarah kubur mendapat hukum mubah dalam Islam. Artinya boleh dilakukan, namun tidak dianjurkan. Ziarah kubur juga dapat dilakukan kapan saja.

“Tidak ada waktu-waktu khusus untuk berziarah. Bisa kapan saja,” imbuh Kepala Bagian Kaderisasi dan Dakwah Biro Kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Surakarta itu.

Ada dua manfaat ziarah kubur, yakni mendoakan orang yang sudah meninggal dan menjadi pengingat bahwa kematian sangatlah dekat.

Salah satu doa, Mahasri melanjutkan, yang boleh dibacakan saat ziarah kubur adalah doa sapu jagat yang umumnya ditujukan untuk mendiang orang tua. Berikut bunyinya:

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Artinya: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka."

Mendoakan ahli kubur mempunyai banyak keutamaan. Salah satunya menerangi ahli kubur di alam barzakh. Sebab, saat seseorang meninggal, seluruh amalannya terputus kecuali tiga perkara, yakni sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak saleh.

Meskipun demikian, Mahasri menegaskan umat Islam yang berziarah hendaknya senantiasa menjaga adab di pemakaman. Mulai dari ucapkan salam kepada ahli kubur, melepas alas kaki, tidak menduduki makam, dan mendoakan ahli kubur dengan menghadap kiblat.

“Yang penting ziarah kubur itu jangan meminta sesuatu kepada ahli kubur. Dikhawatirkan akan musyrik nantinya,” tegasnya.

Editor : Ary Wahyu Wibowo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut