Kajian Tarjih UMS Bahas Keistimewaan Salat Subuh Berjamaah

SOLO, iNewsSleman.id - Biro Pengembangan dan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menyelenggarakan Kajian Tarjih UMS secara daring, Selasa (15/4/2025).
Kegiatan yang dilaksanakan melalui Zoom Meeting dan disiarkan langsung di kanal YouTube TVMU ini mengangkat tema Keistimewaan Salat Subuh Berjamaah, dengan narasumber Kepala Lembaga Pengembangan Pondok dan Al-Islam Kemuhammadiyahan (LPPIK) UMS, Dr. Imron Rosyadi, M.Ag.
Dalam kajiannya, Dr. Imron menekankan pentingnya tidak hanya mengimplementasikan salat subuh secara berjamaah, namun juga menjadi penggeraknya di lingkungan masing-masing.
“Salat subuh ini memiliki keistimewaan dibandingkan salat lainnya, apalagi jika dilaksanakan berjamaah. Bahkan salat sunnah sebelum subuh, yaitu salat rawatib qabliyah subuh, juga memiliki nilai yang sangat istimewa,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW selalu melaksanakan salat qabliyah subuh, bahkan ketika sedang dalam perjalanan (musafir). Hal ini menjadi teladan kuat bagi umat Islam untuk tidak meninggalkan salat sunnah tersebut.
Salat subuh sendiri merupakan bagian dari salat wajib lima waktu, yang secara fiqih sangat dianjurkan untuk dilakukan secara berjamaah, atau disebut dengan sunnah muakkadah. Imron juga mengutip fatwa Majelis Tarjih Muhammadiyah yang menyatakan bahwa salat wajib berjamaah di masjid termasuk sunnah muakkadah, berbeda dengan mazhab Hambali yang menyatakan hukum wajib.
“Meski demikian, Muhammadiyah tetap mengajak umat Islam untuk senantiasa memakmurkan masjid melalui salat berjamaah,” tambahnya.
Lebih lanjut, dijelaskan beberapa keistimewaan salat subuh yang bersumber dari Al-Qur’an dan hadits Nabi SAW. Salah satunya tercantum dalam Surah Al-Isra’ ayat 78 yang menyebut bahwa salat subuh disaksikan oleh para malaikat.
قِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَىٰ غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ الْفَجْرِ ۖ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا
Artinya : Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).
“Ini menunjukkan bahwa salat subuh memiliki perhatian khusus dari Allah SWT,” jelasnya.
Hadits lain yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA dalam Shahih Bukhari menyebutkan bahwa malaikat penjaga siang dan malam bertemu saat salat subuh dan ashar. Dalam tafsir Ibnu Katsir, dijelaskan bahwa dua malaikat penjaga bertukar tugas pada waktu salat subuh, menjadikannya momen istimewa dalam aktivitas ibadah harian seorang muslim.
Keistimewaan lain dari salat subuh berjamaah adalah adanya jaminan masuk surga. Imron menyebutkan hadits dari Rasulullah SAW yang mengatakan bahwa siapa saja yang melaksanakan salat bardain (subuh dan ashar), maka ia akan masuk surga. Hal ini menjadi motivasi besar bagi umat Islam untuk menjaga konsistensi dalam menjalankan salat subuh berjamaah.
Terakhir, salat subuh berjamaah juga menjadi tameng dari api neraka dan sarana untuk membentuk kedisiplinan, ketaatan, serta mempererat ukhuwah Islamiyah.
“Salat subuh berjamaah bukan hanya sekadar rutinitas, tapi memiliki makna spiritual dan sosial yang sangat dalam. Melalui ibadah ini, kita dapat mempererat hubungan dengan Allah sekaligus meraih keberkahan dalam hidup,” pungkas kepala LPPIK UMS ini.
Editor : AW Wibowo