Lazismu UMS Ringankan Mahasiswa yang Ditinggal Orang Tua lewat Beasiswa Kader Sang Surya

SOLO, iNewsSleman.id - Lazismu Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar silaturahmi keluarga penerima Beasiswa Yatim UMS. Selain itu juga dilakukan penandatanganan MoU penerima Beasiswa Kader Sang Surya.
Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Amphitheater Fakultas Agama Islam Kampus I UMS, Selasa (29/4/2025). Beasiswa Yatim UMS adalah beasiswa yang diperuntukkan bagi putra-putri dosen atau karyawan UMS yang ketika mereka masih aktif bertugas kemudian meninggal dunia, sementara suami atau istrinya tidak bekerja. Beasiswa ini diberikan kepada anak, baik yang mengenyam pendidikan di Muhammadiyah ataupun di luar Muhammadiyah.
Sedangkan Beasiswa Kader Sang Surya, adalah beasiswa bagi mahasiswa S1 di UMS yang ditinggal meninggal orang tuanya yang merupakan penopang ekonomi keluarga.
Ketua Lazismu UMS Dr. Mahasri Shobahiya, M.Ag., melaporkan bahwa saat ini, Lazismu UMS menopang beasiswa untuk 10 keluarga dengan total 18 anak sebagai penerima Beasiswa Yatim UMS.
“Dari 18 anak yang menerima beasiswa yatim keluarga besar UMS, dana yang kami salurkan itu totalnya ada Rp42.793.875,” sebut Mahasri melalui siaran pers Humas UMS, Rabu (30/4/2025).
Beasiswa yang disalurkan oleh Lazismu UMS sebesar 100% apabila anak berkuliah di UMS dan bersekolah di lingkungan Muhammadiyah. Sedangkan yang berkuliah di luar perguruan tinggi Muhammadiyah, ditopang sebesar 75%. Demikian pula bagi siswa yang mengenyam pendidikan di Muhammadiyah atau Aisyiyah akan disalurkan dana sebesar 100%, sedangkan di luar Muhammadiyah atau Aisyiyah ditopang biaya sebesar 75%.
Untuk Beasiswa Kader Sang Surya, total penerima sebanyak 13 mahasiswa dengan total beasiswa yang disalurkan sebesar Rp53.705.000,-. Bagi penerima Beasiswa Kader Sang Surya, mahasiswa akan menjadi relawan Lazismu yang dibekali dengan surat tugas dan pelatihan.
Salah satu penerima Beasiswa Kader Sang Surya, Anita Shofia Darrohmah dari Prodi Ilmu Hukum yang seorang yatim piatu. Sebelum mendapatkan beasiswa, Anita mengandalkan hasil panen sawahnya untuk membayar uang kuliahnya dengan cara mengumpulkannya setiap kali panen. Untuk kebutuhan sehari-hari, Anita pernah bekerja paruh waktu menjaga stand es teh dan menjadi affiliator di TikTok.
Dia merasa sangat bersyukur karena bisa mendapatkan beasiswa ini. Sebelumnya dia telah beberapa kali mencoba melamar beasiswa namun tidak lolos seleksi.
“Alhamdulillah karena sebelumnya sudah pernah apply yang lain-lain ternyata ngga lolos, jadi ya cukup meringankan juga bagi saya untuk membayar kuliah ini,” ungkap Anita.
Lazismu yang seringkali kegiatannya bergerak di bidang kemanusiaan mendorong Anita untuk melamar beasiswa tersebut. Dia tahu bahwa nantinya, penerima beasiswa akan dilibatkan untuk membantu kegiatan-kegiatan tersebut sebagai relawan.
Editor : Ary Wahyu Wibowo