Mahasiswa Inbound Uzbekistan di UMS Rasakan Proses Membatik di Kampung Batik Laweyan

SOLO, iNewsSleman.id - Mahasiswa Uzbekistan yang mengikuti inbound (pertukaran mahasiswa) di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mencoba membatik di Kampung Batik Laweyan. Keindahan batik mereka lihat dan rasakan secara langsung.
Sebelum praktik membatik di Batik Mahkota Laweyan, Kamis (8/5/2025) mahasiswa diajak untuk mengenal lebih dalam tentang batik. Mereka juga diperlihatkan batik wayang beber dan batik Al Quran yang pembuatannya membutuhkan waktu cukup lama.
Keingintahuan tentang proses membuat batik tidak dapat mereka tahan. Mahasiswa asal Uzbekistan itu mengajukan banyak pertanyaan kepada pemandu mulai dari jenis-jenis batik, pewarnaan, dan harga kain batik.
Salah satu peserta pertukaran mahasiswa Shakhlo Khasanova dari Millat Umidi University, Uzbekistan mengaku kerap mendengar tentang batik ketika dia berada di Yogyakarta.
"Tapi ketika di Solo kita mendapatkan kesempatan bagus bisa belajar batik dan melakukan praktik secara langsung dengan tangan kita sendiri," kata Shakhlo usai menyelesaikan batiknya.
Dia sangat berterima kasih kepada UMS karena bisa membatik secara langsung. Senyum dan tawa terukir saat dia membatik bersama teman-teman dan para pembatik.
Menurut Shakhlo, membatik itu membutuhkan waktu yang lama, terutama jika membatik pada kain yang besar. Untuk kain berukuran besar, prosesnya dapat memakan waktu hingga 6 bulan. Tetapi ketika praktik di Batik Mahkota Laweyan, mahasiswa Uzbekistan itu membatik di kain ukuran sekitar 30 cm x 30 cm sehingga cukup diselesaikan dalam waktu sekitar 2 jam.
"Gambar yang di desain tadi sepertinya awan dan matahari," kata Shakhlo menjelaskan karyanya.
Terkait dengan kegiatan pertukaran mahasiswa Uzbekistan ke UMS, perempuan pecinta sate itu tidak menyangka akan diajak berkeliling ke berbagai lokasi di Solo dan tidak menyangka dengan pembelajaran di UMS.
"Tetapi ketika datang ke sini saya kaget dan kagum. Kita belajar banyak hal dari teman-teman lain dan terutama dari profesor di kampus," tutupnya.
Usai membatik di Kampung Batik Laweyan, peserta dari Uzbekistan diajak untuk sholat di Masjid Syekh Zayed. Perjalanan di hari keempat di Solo diakhiri dengan berbelanja di Pusat Grosir Solo untuk membeli cenderamata.
Editor : Ary Wahyu Wibowo