UMS Pelopori Riset Berdampak dan Menuju Akreditasi Global

SOLO, iNewsSleman.id - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menunjukkan peran strategisnya dalam kancah pendidikan nasional dan internasional. Saat menerima tim asesor Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK) dalam asesmen lapangan akreditasi Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD), Kamis (9/5). Rektor UMS Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum., mengungkapkan sejumlah capaian monumental yang memperkuat citra UMS sebagai kampus unggul dan bereputasi global.
"UMS menjadi pelopor dalam program riset berdampak melalui Riset Konsorsium RISPRO Invitasi LPDP-PTMA, dukungan tambahan dari LPDP membuktikan bahwa UMS tak hanya unggul dalam inisiatif, tetapi juga diakui secara nasional dalam pengelolaan riset strategis, dengan total dana kolaboratif 17 miliar," ujar Harun Joko Prayitno melalui keterangan tertulis yang dikutip, Jumat (9/5/2025).
Rektor uga menyampaikan bahwa proses awal pendirian LAMDIK secara historis bermula dari Kota Solo, dengan UMS berperan sebagai pusat penyusunan instrumen dan pengembangan dokumen akademik sejak tahun 2013. Kini, LAMDIK telah mendapatkan pengakuan internasional, dan UMS akan mewakili Indonesia dalam penyerahan sertifikat di Jepang pada 12 Mei mendatang.
Tidak hanya itu, UMS juga dijadwalkan mengikuti proses akreditasi internasional di Uzbekistan pada akhir bulan. Capaian institusional UMS lainnya mencakup dominasi jumlah guru besar di wilayah Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) Jawa Tengah.
Dari total 242 guru besar yang ada, sebanyak 62 berasal dari UMS. Data ini memperkuat posisi UMS sebagai perguruan tinggi swasta terkuat, serta mengukuhkannya dalam jajaran dua besar kampus terbaik nasional versi Webometrics dan The WUR (The World University Rankings).
Dalam konteks internasionalisasi, Harun menyoroti FKIP UMS sebagai pionir dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional PTMA yang bahkan melibatkan mitra kampus negeri dan Kedutaan Besar Republik Indonesia. Menurutnya, PG-PAUD UMS turut menjadi garda depan dalam diplomasi pendidikan Muhammadiyah dengan persebaran mahasiswa dari berbagai provinsi, seperti Papua dan Sumatera.
“Sebanyak 85 persen dari 13 dosen di PG-PAUD sudah memiliki ID Scopus, menunjukkan kualitas akademik yang sangat kompetitif. Program studi ini berkontribusi penting dalam membangun SDM unggul sejak usia dini dan terus memperkuat jejaring baik di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Harun.
Tim Asesor LAMDIK yang dipimpin oleh Dr. Herman, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa asesmen ini bukan untuk mencari kesalahan, melainkan mengonfirmasi dokumen dan implementasi program yang telah diajukan UMS secara daring. Ia menyebut bahwa penilaian juga akan melibatkan wawancara dengan lima kelompok pemangku kepentingan, termasuk dosen, mahasiswa, alumni, stakeholder, dan tenaga kependidikan.
Herman menilai bahwa UMS memiliki banyak kesamaan dengan kampusnya, Universitas Negeri Makassar (UNM), khususnya dalam hal struktur kampus dan jejaring kolaborasi Muhammadiyah. Ia mengapresiasi kesiapan PG-PAUD UMS dan berharap proses asesmen ini menjadi ruang refleksi bersama untuk kemajuan berkelanjutan.
"Kami tidak mencari kesalahan, tetapi memastikan implementasi program sesuai dengan dokumen yang telah disampaikan UMS secara daring, kampus ini memiliki banyak kesamaan dengan kampus saya di UNM, terutama dalam hal struktur dan jejaring kolaborasi Muhammadiyah," ujarnya
Dengan pencapaian riset, pengakuan internasional, serta kekuatan sumber daya dosen dan mahasiswa, UMS kian menegaskan dirinya sebagai kampus riset dan penggerak perubahan pendidikan di Indonesia.
“UMS bukan hanya melangkah maju, tetapi juga menginspirasi arah baru pendidikan tinggi berbasis nilai dan mutu,” demikian disampaikan Harun menutup sesi penyambutan tim asesor.
Editor : Ary Wahyu Wibowo