get app
inews
Aa Text
Read Next : Hipertensi Ancam Remaja Usia Produktif, Indonesia Peringkat 5 Dunia

FAI UMS Bekali Guru SMP Muhammadiyah Kartasura dengan "Deep Learning"

Sabtu, 17 Mei 2025 | 23:34 WIB
header img
UMS menggelar Pengabdian kepada Masyarakat dengan agenda Sosialisasi dan Pelatihan Guru Penggerak dan Pendekatan Pembelajaran “Deep Learning” Guru SMP Muhammadiyah PCM Kartasura Tahun 2025. Foto: Ist.

SOLO, iNewsSleman.id - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Pengabdian kepada Masyarakat dengan agenda Sosialisasi dan Pelatihan Guru Penggerak dan Pendekatan Pembelajaran “Deep Learning” Guru SMP Muhammadiyah PCM Kartasura Tahun 2025. Kegiatan yang dilaksanakan Tim Pengabdian dari Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Agama Islam (FAI), merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat, sebagai wujud komitmen UMS dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Kegiatan bertajuk Pelatihan dan Sosialisasi Guru Penggerak ini dipimpin langsung oleh Prof. Dr. Wachidi, M.Pd., yang menyampaikan bahwa posisi guru penggerak saat ini masih berada di tingkatan ketiga atau hampir keempat. Padahal idealnya, peran mereka bisa ditingkatkan hingga ke level ketujuh sesuai konsep yang telah dikembangkan oleh mereka.

"Ini adalah bentuk ibadah kami sebagai dosen, di mana selain melakukan riset, kami juga memiliki kewajiban untuk mengabdi kepada masyarakat. Pengabdian hari ini menjadi tindak lanjut dari penelitian yang kami lakukan," ujar Wachidi dalam sambutannya, Sabtu (17/5/2025).

Sosialisasi ini juga menjadi ruang diskusi bersama para guru terkait pembaruan pendekatan pembelajaran. Menurutnya, inovasi ini adalah upaya strategis dari Kementerian Pendidikan untuk mendorong peningkatan mutu pendidikan nasional.

"Kami ingin tahu juga, apakah para guru di sekolah-sekolah Muhammadiyah sudah menerapkan Instructional Planning atau perencanaan pembelajaran yang disesuaikan dengan arah kebijakan baru ini," tambahnya.

Wachidi turut menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta dan narasumber yang telah hadir. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi dan praktisi pendidikan dalam mendukung implementasi program-program strategis pemerintah, seperti guru penggerak.

"Tanpa kegiatan seperti ini, kita mungkin tidak bisa saling mengenal dan saling mengisi. Ini bagian dari upaya bersama untuk memajukan pendidikan Indonesia," ucapnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Dekan II FAI UMS, Drs. Suharjianto, M.Ag., menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari berbagai bentuk pengabdian masyarakat yang dapat dilakukan oleh sivitas akademika. Ia menekankan bahwa berbagai jalur pendanaan dan kerja sama dapat dimanfaatkan, baik melalui program studi, bidang kemahasiswaan, maupun Program Internal Dosen (PID).

“Silakan berkomunikasi dengan kami. Pintu pengabdian ini banyak, baik yang melalui program studi, PID, atau kemahasiswaan. Semua bisa dimaksimalkan,” terang Suharjianto.

Ia juga menyampaikan pentingnya menjalin kerja sama antara fakultas dan sekolah-sekolah mitra dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU) sebagai payung kegiatan berkelanjutan.

“Semoga ini bukan kegiatan yang pertama dan terakhir. Kegiatan semacam ini akan terus kami dorong agar guru-guru tidak tertinggal oleh siswanya. Karena sekarang, ilmu tidak hanya ada di buku, tapi bisa diakses siapa saja, kapan saja,” tambahnya.

Suharjianto juga menekankan bahwa sasaran pengabdian akan diprioritaskan kepada komunitas masyarakat Muhammadiyah, baik di tingkat cabang, ranting, majelis, hingga lembaga pendidikan PAUD.

Forum ini diikuti oleh kepala sekolah dan guru-guru SMP Muhammadiyah di lingkungan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Surakarta. Acara ditutup dengan ajakan untuk mendokumentasikan hasil kegiatan dan menjadikannya dasar pengembangan program kolaboratif ke depan.

Perwakilan dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kartasura, Drs. H. Qomarudin, M.Pd.I., yang turut hadir dan memberikan sambutan, mengungkapkan apresiasi atas kehadiran tim UMS di tengah-tengah para guru Muhammadiyah. Ia berharap kegiatan ini menjadi pemantik peningkatan kualitas guru, khususnya di lingkungan PCM Kartasura yang menaungi 11 sekolah dari jenjang SD hingga SMK.

“Guru-guru kami memang belum mendapatkan pembimbingan dari program Instructional Planning. Maka Insya Allah tahun ajaran baru nanti harus sudah mulai mempraktikkannya,” tegasnya.
Ia juga mengimbau kepada seluruh peserta untuk serius dalam menyerap materi dan tidak sungkan bertanya.

“Jangan malu bertanya, nanti sesat di jalan. Kalau perlu sampai magrib pun tidak apa-apa, yang penting jelas dan gamblang,” katanya berseloroh.

Qomarudin menambahkan bahwa setelah mengikuti pelatihan, para peserta diharapkan menularkan ilmu yang diperoleh kepada rekan-rekannya di sekolah masing-masing.

“Karena tidak semua guru bisa hadir, kami mohon nanti bisa ditularkan. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa bergilir setiap bulan untuk sekolah-sekolah Muhammadiyah di Kartasura,” katanya.

Kegiatan ini ditutup dengan diskusi interaktif dengan narasumber Wahyu Ratnawati, M.Pd., dengan materi Guru Penggerak dan materi kedua dengan topik Pendekatan Pembelajaran “Deep Learning” oleh Anggara Aditya Kurniawan, S.Pd. Kemudian dilanjutkan rencana tindak lanjut berupa pendampingan guru dalam menyusun perencanaan pembelajaran inovatif berbasis riset.
 

Editor : Ary Wahyu Wibowo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut