get app
inews
Aa Text
Read Next : UMS Terima SK Penggabungan Akademi Kebidanan Nusantara dan 2 Prodi Baru

Kisah Pilu Argo Ericko: Mahasiswa UGM Cerdas, Anak Tunggal Penjual Kue, Tewas Ditabrak BMW

Rabu, 28 Mei 2025 | 13:30 WIB
header img
Argo Ericko Achfandi, mahasiswa Fakultas Hukum UGM. Foto: Ist

YOGYAKARTA, iNewsSleman.id – Kabar duka mendalam menyelimuti lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM) setelah Argo Ericko Achfandi, mahasiswa Fakultas Hukum UGM, tewas dalam kecelakaan di Jalan Palagan Tentara Pelajar Sleman, DIY, Selasa (27/5/2025). Argo ditabrak mobil BMW yang dikemudikan sesama mahasiswa UGM dari belakang dengan kecepatan tinggi, dan meninggal di lokasi kejadian.

Argo dikenal sebagai sosok yang rendah hati, cerdas, dan penuh semangat. Meski lahir dari keluarga sederhana dan ayahnya telah meninggal dunia sejak 2014, Argo tak pernah menyerah mengejar mimpinya.

Semangat dan ketulusan Argo tergambar jelas dalam pernyataannya saat diterima di Fakultas Hukum UGM. “Aku keluarga menengah ke bawah. Ayah saya sudah ninggal tahun 2014. Pemasukan kami semua dari ibu yang berjualan kue. Saya juga mendapat beberapa kejuaraan,” ujarnya dalam video yang diunggah akun Instagram @nyinyir_update_official, dikutip Rabu (28/5/2025). Ucapan itu kini menjadi saksi bisu betapa besar tekadnya untuk membela keadilan melalui ilmu hukum.

Argo merupakan Awardee BSI Scholarship Unggulan Fakultas Hukum UGM. Dalam kisahnya yang dibagikan laman BSI Maslahat, ia menceritakan perjalanannya. "Saya Argo Ericko Achfandi dari Prodi Hukum, Universitas Gadjah Mada. Sejak kecil, dapat dikatakan bahwa keluarga saya hidup dengan sangat berkecukupan, namun hal ini mulai berubah sejak ayah saya meninggal dunia," tuturnya.

"Sejak saat itu, saya menjadi laki-laki tertua di keluarga di saat masih berumur 7 tahun dan sedang duduk di bangku kelas 2 SD, sehingga sepenuhnya beban tanggung jawab keluarga kami diambil alih oleh ibu saya. Sebagai saksi nyata atas perjuangan hebat ibu saya selama ini menjadi pendorong bagi saya dalam membantunya secara tidak langsung, yaitu melalui kegiatan akademik," lanjutnya, menunjukkan betapa ia menghargai perjuangan ibunya.

Ia juga mengungkapkan kegigihannya dalam pendidikan. "Sejak SD, saya telah termotivasi untuk fokus dan berorientasi pada aspek akademik, saya juga rutin mendapatkan ranking sejak SD sampai saya SMA hingga diterima di UGM melalui jalur SNBP dan menjadi salah satu siswa berprestasi di SMA," ucap Argo.

Namun, perjuangan hidup Argo akhirnya terhenti di Jalan Palagan Tentara Pelajar Sleman, DIY, di mana ia tewas menjadi korban kecelakaan tragis.

Kabar kepergiannya menyayat hati banyak pihak. Doa dan dukungan terus mengalir, terutama dari kalangan akademisi dan teman-temannya.

"Anak satu-satunya... hancur banget ibunya, innalilahi wa innailaihi rojiun. Semoga husnul khatimah ya nak," tulis akun @sari_melinda, merasakan kepiluan sang ibu.

"Adik kelas angkatanku, semoga engkau tenang di sana. Kita perjuangkan keadilan untukmu," tulis @notarisbergitar, berjanji untuk memperjuangkan keadilan bagi Argo.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut