get app
inews
Aa Text
Read Next : UMS Fun Run 2025, Ajang Mahasiswa Asah Soft Skill Manajemen Event

KKN FIK UMS 2025 di Sukoharjo Fokus pada Kesehatan dan Nilai Keislaman

Minggu, 01 Juni 2025 | 20:36 WIB
header img
FIK UMS menerjunkan 644 mahasiswa dalam program KKN Tematik tahun 2025. Foto: Ist.

SOLO, iNewsSleman.id – Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menerjunkan 644 mahasiswa dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik tahun 2025. Mereka ditempatkan di 55 desa pada 6 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo. 

Wakil Dekan III FIK UMS, Dr. Noor Alis Setiyadi, S.KM., M.K.M., Ph.D., menyampaikan, KKN tahun ini mengusung pendekatan Interprofessional Collaboration (IPC) sebagai bentuk pembelajaran integratif yang telah diterapkan sejak 2018. Lokasi kegiatan tersebar di enam kecamatan, yakni Kartasura, Baki, Gatak, Mojolaban, Grogol, dan Polokarto. Sebanyak 59 ranting Muhammadiyah dan 6 cabang Muhammadiyah menjadi mitra lapangan.

“Kita libatkan 644 mahasiswa dari empat prodi: Keperawatan, Fisioterapi, Kesehatan Masyarakat, dan Gizi. Semua bekerja sama sebagai satu tim lintas profesi. Meskipun ada desa yang memiliki lebih dari satu ranting, jumlah ranting keseluruhan mencapai 59. Di Polokarto, misalnya, PCM-nya bernama Belimbing meskipun wilayahnya sama,” jelas Noor Alis melalui keterangan tertulis, Minggu (1/6/2025). 

Program ini terbagi dalam tiga tahap, yaitu ‘pre-community’ (18 Mei–1 Juni), ‘in-community’ (2–14 Juni), dan ‘post-community’ (15–22 Juni). Saat tinggal di lokasi, mahasiswa akan berinteraksi langsung dengan masyarakat serta mengadakan edukasi kesehatan, intervensi gizi, pemeriksaan sederhana, dan penguatan komunitas berbasis nilai-nilai Muhammadiyah.

Noor Alis menegaskan bahwa KKN Tematik ini tidak hanya mengasah kemampuan profesional, tetapi juga memperkuat nilai-nilai keislaman dan kemuhammadiyahan mahasiswa. Ia menambahkan bahwa peserta akan mengenal langsung Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) seperti sekolah, pondok pesantren, dan layanan sosial lainnya di ranting tempat mereka mengabdi.

“Ada dua tema besar yang kami angkat: tema kesehatan dan tema AIK (Al-Islam dan Kemuhammadiyahan). Mahasiswa tidak hanya menguasai ilmu profesinya, tapi juga memahami realitas Persyarikatan Muhammadiyah di akar rumput. Ini penting agar mahasiswa tahu bahwa di tengah masyarakat ada AUM yang aktif dan menjadi bagian dari solusi sosial. Pengetahuan yang selama ini mereka pelajari di ruang kelas akan dibuktikan secara nyata di lapangan,” tegasnya.

Wakil Dekan III itu juga menjelaskan bahwa durasi tinggal di lokasi KKN disesuaikan dengan kalender akademik prodi kesehatan yang padat. Ia berharap KKN Tematik ini mampu mencetak lulusan yang bukan hanya ahli secara keilmuan, tetapi juga peduli terhadap masyarakat dan memiliki pemahaman mendalam terhadap nilai-nilai Islam Berkemajuan.

“Karena pada 15 Juni sebagian mahasiswa sudah harus ke rumah sakit atau ke lapangan praktik, maka masa tinggal dibatasi dua minggu. Tapi dua minggu itu sangat padat dan bermakna karena dibekali keterampilan berkehidupan langsung. Kami ingin mahasiswa FIK tidak hanya menjadi tenaga kesehatan, tetapi juga kader perubahan yang membumi dan berdedikasi,” tutup Noor Alis.

Sementara itu, Rektor UMS, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, S.E., M.Hum., menekankan bahwa KKN Tematik bukan sekadar program pengabdian, tetapi juga merupakan sarana strategis untuk membentuk kedewasaan dan kemandirian mahasiswa dalam berinteraksi langsung dengan masyarakat.

“KKN Tematik itu hakikatnya untuk mendekatkan dan membumikan kedewasaan serta kemandirian anak dengan masyarakat sebagai sasaran langsung, melalui PRM, PCM, pertemuan-pertemuan Al-Islam Ke-Muhammadiyahan. Ini bagian dari upaya menjadikan mahasiswa sebagai kader dan pelopor bangsa,” ungkap Harun.

Ia menambahkan, mahasiswa UMS harus menjadi pelopor perubahan, tidak hanya dalam bidang keilmuan, tetapi juga dalam nilai dan keteladanan sosial. Sejalan dengan visi I’M UMS (Islami, Mencerahkan, Unggul, Mendunia, dan Sustainability).

Harun menegaskan bahwa KKN Tematik menjadi wadah strategis untuk mencetak kader unggul yang mampu menebar kemanfaatan, menjunjung nilai keislaman, dan membawa pencerahan di tengah masyarakat.

Mahasiswa tidak hanya dituntut menguasai kompetensi, tetapi juga menjadi pelopor UMS yang menginspirasi dan membumikan nilai-nilai kemanusiaan secara berkelanjutan.

Editor : Ary Wahyu Wibowo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut