Pembekalan Wisudawan FKIP UMS: Ilmu Bermanfaat dan Soft Skill Kunci Kesuksesan

SOLO, iNewsSleman.id - Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyelenggarakan acara Pembekalan dan Pelepasan Calon Wisudawan Periode IV Tahun Akademik 2024/2025. Kegiatan diselenggarakan di Auditorium Mohammad Djazman, Kamis (12/6) dengan mengangkat tema Lulusan FKIP UMS Berdaya dan Berdampak.
Wakil Dekan I FKIP UMS Mauly Halwat Hikmat, M.Hum, Ph.D., menyampaikan total wisudawan periode ini sebanyak 370 calon wisudawan. Calon wisudawan terbaik FKIP UMS diraih oleh Malikha Nurcholifah dari Pendidikan Akuntansi (IPK 3.82), Susi Ainun Mardiyah dari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (IPK 3.46), Maharani Kumalaningdyah dari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (IPK 3.72), Luna Putri Kuncoro dari Pendidikan Bahasa Inggris (IPK 3.8), Reni Widya Putri dari Pendidikan Matematika (IPK 3.79), Nadya Syafa Kamila dari Pendidikan Biologi (IPK 3.92), Jeni Puspitasari daro Pendidikan Guru SD (IPK 3.91), Hilyatul Millah PG PAUD (IPK 3.95), Muslihah Juwita Hapsari dari Pendidikan Geografi (IPK 3.92), Muthi’ah Shofiana dari Pendidikan Teknik Informatika (IPK 3.64), Alfinta Khasanatin Mardiana dari Pendidikan Jasmani (IPK 3.67), Imania Pratidina dari Magister Pendidikan Dasar (IPK 4).
“Jadi hari ini adalah masa di mana kalian menyelesaikan S1 dengan segala suka duka, alhamdulillah kalian sudah sampai tahap ini,” ungkap Mauly.
Kelulusan ini tidak berarti tantangan para lulusan telah selesai. Dia menyampaikan bahwa tidak masalah berbahagia dan mensyukuri hari ini, tetapi setelah lulus nanti para lulusan bisa mengimplementasikan pengetahuannya di berbagai bidang.
Dia menekankan akan tantangan teknologi utamanya akal imitasi (AI). Hadirnya teknologi tidak akan menghapus peran guru. “Kalian nanti sebagai guru harus menjembatani antara teknologi dan pendidikan,” pesan Mauly.
Dia berharap, para lulusan FKIP UMS ini akan membantu siswa-siswa untuk mengenal AI dengan bijak, karena perkembangannya yang sangat mengerikan. Menurutnya, AI bisa menstimulasi sikap culas sehingga harus ada pembentukan karakter melalui peran guru.
Wakil Rektor IV UMS Prof. dr. Dr. Em Sutrisna, M.Kes., menyampaikan bahwa ilmu yang bermanfaat adalah pahala jariyah atau tidak terputus.
“Maka teman-teman sebagai calon pendidik, amalkan ilmu ini nanti. Didik anak didik kita dengan betul,” pesan Em Sutrisna.
Dia mengakui akan kehebatan AI yang smart atau cerdas sebagai salah satu ranah knowledge atau kognitif. Namun, meskipun AI sangat cerdas, afektif dan psikomotornya itu tidak ada.
Sedangkan ketika sudah bekerja, kesuksesan akan bukan lagi ditentukan pada knowledge, tetapi seperti pada kemampuan bekerja sama juga cara kita memperlakukan atasan dan bawahan.
“Itu lebih dominan daripada sekedar IPK. Ada yang mengatakan itu soft skill begitu,” kata Em.
UMS pun sudah membekali para mahasiswa untuk mengembangkan soft skill yang membentuk karakter sarjana UMS.
Calon wisudawan terbaik FKIP UMS Hilyatul Millah dari prodi PG PAUD mengajak teman sejawatnya untuk terus berinovasi dan memberikan dampak di bidangnya masing-masing. Ketika sudah sukses dan menorehkan prestasi, jangan pernah lelah untuk belajar.
Hilyatul mengatakan, setiap orang memiliki garis start atau permulaan yang berbeda-beda.
“Jadi jangan pernah bandingkan pencapaianmu dengan pencapaian orang lain. Dan ingatlah, kelulusan ini bukan lah akhir, melainkan awal menuju tanggung jawab yang lebih besar. Jangan sampai kelulusan hari ini membuat kita berhenti untuk belajar dan berinovasi,” pesannya.
Editor : AW Wibowo