get app
inews
Aa Text
Read Next : Resmi Dikukuhkan, Guru Besar UMS Prof Mochamad Solikin Gagas Beton Mandiri Ramah Lingkungan

UMS Gelar Webinar Nasional: Revitalisasi Laboratorium PG-PAUD Menuju Layanan Pendidikan Berkualitas

Kamis, 19 Juni 2025 | 23:48 WIB
header img
UMS gelar webinar nasional secara luring di Lantai 5 Gedung Pascasarjana Kampus 2 UMS dan daring, serta dihadiri dosen, mahasiswa, serta perwakilan asosiasi PG-PAUD dari seluruh Indonesia pada 18 Juni 2025.

SOLO, iNewsSleman.id Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyelenggarakan webinar nasional bertajuk “Sinergi Inovasi dan Layanan: Pengembangan Laboratorium PG-PAUD yang Humanis, Modern, dan Islami” pada 18 Juni 2025. Acara yang berlangsung secara hibrida (luring di Lantai 5 Gedung Pascasarjana Kampus 2 UMS dan daring), dihadiri oleh dosen, mahasiswa, serta perwakilan asosiasi PG-PAUD dari seluruh Indonesia.

Webinar menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Dr. Sri Slamet, M.Hum., M.Pd. dari UMS dan Associate Professor Madya Dr. Azizah Binti Zain dari Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI), Malaysia.

Ketua Asosiasi PG-PAUD, Dr. Tasrif Akib, S.Pd., M.Pd., secara resmi membuka kegiatan ini. Dalam sambutannya, ia menekankan vitalnya peran laboratorium sebagai sarana transformatif dalam pendidikan anak usia dini di perguruan tinggi.

Dr. Azizah Binti Zain, dalam paparannya, berbagi pengalaman UPSI dalam mengelola makmal pendidikan awal kanak-kanak. Ia memperkenalkan lima jenis laboratorium unggulan di UPSI, meliputi Makmal Inkubator (TASKA & TADIKA), Simulasi, Sains & Matematik, Pergerakan Kreatif, dan EduToys. 

Dr. Azizah juga menegaskan pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan membangun kolaborasi erat antara dunia akademik dengan masyarakat. 

"Makmal bukan hanya tempat untuk belajar, tetapi tempat untuk membina keyakinan dan kreativitas guru masa depan,” ujarnya.

Sementara itu, Dr. Sri Slamet menyoroti urgensi revitalisasi laboratorium PG-PAUD di UMS. Dia mengidentifikasi beberapa tantangan yang dihadapi saat ini, seperti tata ruang yang kurang fungsional, peralatan yang tidak terdokumentasi, minimnya pelatihan bagi asisten laboratorium, dan kurangnya informasi mengenai keberadaan laboratorium di kalangan masyarakat sekitar. 

Untuk mengatasi hal ini, Dr. Sri Slamet mengusulkan strategi revitalisasi yang mencakup penataan ulang ruang berbasis zona perkembangan anak, pelatihan berkelanjutan untuk asisten, promosi digital, serta pelibatan mahasiswa sebagai agen perubahan. 

"Kita butuh ruang praktik nyata bagi mahasiswa, inovasi riset bagi dosen, dan layanan PAUD kampus yang dapat diakses masyarakat secara profesional,” kata Sri Slamet. 

Dirinya mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi. "Inovasi pendidikan dimulai dari keberanian menghidupkan ruang yang selama ini diabaikan. Mari jadikan laboratorium ini sebagai pusat inovasi dan komunitas bersama,” ucapnya. 

Beberapa makalah juga turut dipresentasikan dalam webinar ini. Erwin Herlian, S.T., M.Ars, memaparkan gagasan inovatifnya dalam makalah berjudul “Reimagining Lab Environments for Early Childhood Education: Integrating Child-Friendly Design and Multifunctional Spaces,” yang mengupas penciptaan lingkungan laboratorium PAUD yang modern, fleksibel, dan adaptif terhadap kebutuhan perkembangan anak. 

Zulfa Irawati, MM, membahas peran company profile sebagai alat edukasi dan media promosi lembaga dalam makalahnya. Dr. Junita Dwi Whardhani, M.Ed, turut menyoroti “Optimalisasi Laboratorium PG PAUD untuk Layanan Berkualitas”.

Sesi tanya jawab berlangsung interaktif, dengan mahasiswa mengajukan pertanyaan relevan mengenai penempatan laboratorium di lantai dasar demi aksesibilitas anak-anak, serta pentingnya indikator mutu berbasis instrumen IQA.

Editor : Ary Wahyu Wibowo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut