Program pertukaran mahasiswa ini, lanjutnya, merupakan bagian dari kerja sama yang secara rutin dilakukan setiap tahun. Pada tahun ini, UMS juga telah mengirimkan mahasiswa ke beberapa universitas di Filipina.
“Kemudian sebagai balasannya, delegasi mahasiswa dari Filipina turut berpartisipasi dalam program teaching practice di UMS,” tambahnya.
Delegasi mahasiswa dari Filipina terdiri dari tiga program studi, yaitu Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan Pendidikan Biologi. Selama sekitar satu bulan, mereka akan melakukan praktik mengajar di beberapa sekolah mitra UMS, termasuk SMP Muhammadiyah 7 Surakarta dan TK Aisyiyah.
Menurut Koesoemo Ratih, program ini dirancang agar para mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan pedagogis, pengalaman lintas budaya, serta membangun koneksi internasional.
"Harapannya, program ini tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan di UMS, tetapi juga memberikan pengalaman hidup yang berharga bagi para mahasiswa, baik secara akademik maupun sosial," jelasnya.
Dikarenakan kebijakan visa yang membatasi durasi program, kegiatan pertukaran hanya berlangsung hingga 31 Januari 2025.
Namun, Koesoemo Ratih optimistis bahwa waktu yang singkat ini akan dimanfaatkan secara maksimal untuk memperkaya pengalaman para peserta.
"Semoga kegiatan ini berjalan lancar hingga akhir dan menjadi langkah positif dalam meningkatkan kualitas lulusan UMS maupun peserta pertukaran," ucapnya.
Dalam acara penyambutan ini, Kepala Bidang Mobilitas dan Hospitalitas Mahasiswa Biro Kerjasama dan Urusan Internasional (BKUI) UMS, Sri Indra Kurnia, S.K.M., MPH., menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas kedatangan para peserta program pertukaran pendidikan.
"Saya harap kalian menikmati pengalaman ini, jangan lupa untuk mengeksplorasi Solo, kota yang penuh keunikan dan budaya," tambahnya.
Editor : AW Wibowo
Artikel Terkait