UMS Berpeluang Tarik Mahasiswa Amerika, Ini Strateginya

AW Wibowo
Director of Access Programs, Continuing, and Professional Education University of California (UC) Davis, Amerika Serikat, Jacob Hosier menerima kenang-kenangan yang diberikan oleh Wakil Rektor V UMS Prof. Supriyono , S.T., M.T., Ph.D. Foto: Ist.

SOLO, iNewsSleman.id - Membidik kerja sama akademis dengan perguruan tinggi di Amerika Serikat adalah harapan sebagian kampus di Indonesia. Tak terkecuali Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang tengah menjalankan visi internasionalisasinya. 

Bekerja sama dengan kampus dari Negeri Paman Sam mempunyai tantangan yang besar. Director of Access Programs, Continuing, and Professional Education University of California (UC) Davis, Amerika Serikat, Jacob Hosier, M.A mengamini jika posisi Indonesia kurang tersohor di mata mahasiswa Amerika Serikat.

“UMS harus mengenalkan kehidupan masyarakat Indonesia dulu kepada mahasiswa Amerika Serikat. Semakin sering mengenalkan Indonesia, maka akan berpotensi menarik minat mahasiswa asing belajar di UMS,” ujar Jacob usai mengisi lokakarya “Capacity Building Workshop for Internationalization: Dream Big, Think Global, Act Now”, di Gedung Induk Siti Walidah, Senin (21/4/2025).

Pemahaman mengenai perspektif mahasiswa AS tentang belajar di luar negeri juga harus dikedepankan. Jacob membeberkan sejumlah kriteria mahasiswa AS yang lazim belajar di luar negeri, yakni rata-rata adalah perempuan berusia di atas 30 tahunan, menyukai program studi jangka pendek sekitar 1 sampai 2 bulan, umumnya belajar ke negara asal leluhurnya, hingga menaruh minat pada bidang budaya yang selama ini sulit dijumpai di AS.

“Umumnya mereka (mahasiswa AS) pergi ke Inggris, Prancis, Italia, atau Korea Selatan. Mereka tertarik mempelajari budaya, bahasa, dan cara hidup masyarakat setempat,” tutur dia.

Lantas bagaimana peluang menarik mahasiswa AS ke Indonesia? Patut diakui jika pendidikan di Indonesia dan Amerika Serikat masih terpaut jauh, khususnya pada bidang teknologi dan informasi. 

Menurut Jacob, Indonesia dan UMS khususnya, dapat mengedepankan bidang keilmuan sosial humaniora dan budaya. Bidang tersebut dapat menjadi ciri khas yang menonjol dari Indonesia. 

“Peluang kolaborasi itu sangat terbuka lebar. Tinggal menentukan bidang mana yang tepat. Saya rasa bidang sosial humaniora sangat dapat diunggulkan. Berbanding dengan bidang keteknikan yang cenderung tricky,” lanjut dia. 

Upaya memperkenalkan perguruan tinggi Indonesia kepada dunia harus mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Jacob menyebut sejumlah negara telah melakukan serangkaian promosi untuk memperkenalkan kampus-kampus terbaiknya ke penjuru dunia. 

“Contohnya seperti Australia yang telah meningkatkan kualitas pendidikannya dan mulai memperkenalkan kampus-kampus unggulannya ke Amerika Serikat, maupun sejumlah negara barat lainnya,” tandas dia.
 

Editor : AW Wibowo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network