Mantan Atlet Tenis Nasional Yayuk Basuki Tekankan Keterlibatan Perempuan dalam Penentuan Kebijakan

SLEMAN, iNewsSleman.id - Atlet tenis nasional peraih medali emas Asian Games 1986, 1990, dan 1998, yang juga anggota DPR RI periode 2014-2019, Yayuk Basuki dalam pemaparannya tentang demokrasi yang berkeadilan gender menekankan pentingnya peranan perempuan di ranah publik. Bagi Yayuk, perempuan tidak boleh dibatasi hanya berperan di ranah rumah tangga saja sebagai istri dan ibu, namun perempuan juga mesti dilibatkan dalam pengambilan sebuah kebijakan publik.

Yayuk Basuki yang juga merupakan anggota DPR RI periode 2014-2019 menyampaikan hal tersebut saat menjadi pembicara dalam acara Ngobrol Santai dan rapat kerja MD KAHMI Sleman di Asram Edupark (Minggu, 12/3/2023). 

Baca Juga

Kementerian Pariwisata Dorong Perempuan Lebih Berdaya Kelola Desa Wisata

Dengan mengangkat tema "Revitalisasi Peran KAHMI dalam Penguatan Demokrasi Berkeadilan Gender Menuju Peradaban Baru Sleman Sembada", menceritakan perjalanan hidupnya mulai dari saat menjadi kontingen Indonesia di ajang olahraga internasional hingga keberhasilannya meraih kursi di parlemen. Sebagai perempuan, ia meyakini bahwa perempuan juga mampu berbicara banyak di ranah publik apabila diberi kesempatan yang setara dengan laki-laki.

Perempuan bagi Yayuk tetap bisa memiliki peran ganda. Selain sebagai ibu dan istri di ranah rumah tangga, perempuan pun dapat terjung langsung dan berperan aktif dalam berjuang.

"Saya yakin perempuan mampu untuk multitasking, perempuan itu tidak hanya sekedar mengurus ranah domestik, perempuan juga harus mampu untuk memperjuangkan haknya," tutur Yayuk.

Baca Juga

Bidik Pemilih Perempuan, NKRI: Siap Bawa Aspirasi Wanita Kulonprogo di Pemerintahan

Menurutnya, segala sesuatu harus diperjuangkan, tidak bisa jika hanya dengan duduk manis menantikan hasil. Dari itu diperlukan kesempatan yang setara dan kepercayaan diri untuk meraih suatu hasil perjuangan.

Sebagai mantan atlet nasional dan pernah menduduki kursi di parlemen, Yayuk menekankan bahwa ada begitu banyak program pemberdayaan yang patut untuk diperjuangkan dalam upaya memenuhi hak-hak masyarakat luas.

"Jangan pernah puas sebelum menjadi yang terbaik, kita harus mampu memberikan pemikiran-pemikiran yang terbaik bagi bangsa ini," tegasnya.

Editor : Ammar Mahir Hilmi