SLEMAN, iNewssleman.id - Kementerian Pariwisata mendorong kaum perempuan lebih berdaya dan mampu mengelola desa wisata menuju pariwisata berkelanjutan. Selama ini hanya 23 persen perempuan yang memegang kepimpinan dalam pengelolaan pariwisata.
Sekretaris Menteri pariwisata 2020-2024, Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan, pengarusutamaan gender menjadi bagian integral dari pembangunan berkelanjutan, termasuk dalam sektor pariwisata. Data dari Forbes 2024, lebih dari 50 persen pengelolaan desa wisata melibatkan perempuan. Namuan hanya 23 persen yang memegang fungsi kepemimpinan di lembaga desa wisata.
“Baru 23 persen yang memegang fungsi kepemimpinan,” kata dia pada Focus Group Discussion (FGD) Peningkatan Kapasitas Perempuan di Desa Wisata di Desa Wisata Pentingsari, Sleman, Rabu (13/11/2024). FGD ini digelar Badan otorita Borobudur, menindaklanjuti Pedoman Peran Perempuan di Desa Wisata dan Surat Keputusan Bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor 82 Tahun 2024.
FGD ini diikuti 50 peserta dari perwakilan 21 desa wisata yang ada di DIY dan Jawa Tengah. Selain itu juga ada perwakilan pemerintah, swasta, akademisi dan media.
Giri mengatakan, saat ini perempuana senang melaksanakan perjalanan wisata tanpa pasangan. Hampir 60 persen perempuan kini melakukan solo traveller dan komunitas ini terus berkembang.
“Indonesia perlu merespons tren ini, salah satunya melalui kebijakan desa wisata ramah perempuan. Pedoman ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi berbagai pemangku kepentingan, baik pengelola maupun wisatawan,” kata Giri yang juga Dosen Poltekpar Bali.
Editor : Wisnu Aji