“Mudah-mudahan beliau semua berkenan menerima audiensi Kiran dan Tim nantinya untuk memberikan doa restu, dukungan motivasi dan semangat kepada Kiran, karena ini perama kalinya Kiran mengikuti ajang internasional dan membawa nama Indonesia,” harap remaja multi talenta yang tinggal di Pogung Lor, Sinduadi, Mlati, Sleman ini.
Kiran bertekad, visi misi yang Kiran usung dalam ajang Miss Pree Teen Indonesia 2023 yaitu mempromosikan pariwisata dan budaya serta mengenalkan lebih luas produk-produk UMKM DIY di kancah nasional, akan dilanjutkan dalam Miss Pree Teen Internasional 2024.
“Untuk itu saya akan melanjutkan program kunjungan ke UMKM, membuat konten tentang produk UMKM dan wisata, memakai produk UMKM dalam aktifitas yang saya lakukan dan juga mempelajari lebih lanjut tentang tarian khas Yogyakarta yang nanti akan saya tampilkan saat malam unjuk bakat,” imbuh dara kelahiran Bandung, 5 januari 2009 ini.
Menurut Kiran, budaya dan pariwisata serta UMKM Indonesia, khususnya DIY perlu disampaikan dalam gelaran Miss Teen International 2024.
Sebab, kata dia, ajang kaliber dunia ini bukan sekadar kontes kecantikan dan ajang pencarian bakat semata, melainkan juga sebagai sarana untuk mempromosikan potensi negara masing-masing para pesertanya.
Sebagai putra daerah, Kiran juga akan dengan bangga membawa nama Sleman dan DIY di kancah internasional dengan berbagai keunggulannya.
“Saya berharap apa yang saya lakukan selaras dengan program pemerintah untuk meningkatkan kunjungan pariwisata ke Indonesia, karena kunjungan wisatawan ini berkaitan dengan perekonomian masyarakat terutama pelaku UMKM, dan saya berharap melalui ajang ini saya berharap dapat memberikan kontribusi untuk memajukan UMKM dan pariwisata khususnya di DIY,” harap Kiran yang didampingi didampingi ibundanya Kiran, Herti Megasari (34 tahun).
Terkait kesiapan untuk menghadapi event bergengsi kaliber dunia tersebut, Kiran bersama Tim dan para mentornya di Asmat Pro Group Yogyakarta sudah melakukan berbagai persiapan.
Menurutnya Penilaian dalam Miss Teen International 2024, kata Kiran, tidak hanya dilihat dari performa (penampilan) semata, melainkan berbagai aspek, termasuk intelektual dan sosial pesertanya.
Editor : Bayu Arsita