CEO Gojek Tokopedia Borong Saham GoTo, Harga Saham Auto Melejit

JAKARTA, iNewsSleman.id - Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melesat 5,88% pada sesi I perdagangan Selasa (29/8/2023) dan ditutup di Rp90 pasca rilis Keterbukaan Informasi (KI) beberapa direksi memborong saham perseroan di harga pasar.

Patrick Walujo sang CEO diketahui memborong saham GOTO sebanyak 62,92 juta di harga Rp 90,22. Selain Patrick, Chief Corporate Officer GOTO Pablo Malay juga memborong 15,25 juta saham GOTO di harga Rp 85. Kedua direksi tersebut membeli saham GOTO untuk tujuan investasi.

Analis Kanaka Hita Solvera Raditya Krisna Pradana menilai bahwa aksi pembelian saham GOTO oleh direksi mencerminkan dua hal yaitu optimisme manajemen terhadap prospek GOTO dan harga saham Gojek Tokopedia yang sudah terlampau kemurahan alias undervalued.

Lebih lanjut Radit juga menilai bahwa momentum pembelian saham tersebut juga bertepatan dengan momentum teknikal yang sesuai ketika harga sudah dinilai bottoming. Harga saham GOTO dinilai sudah menyentuh level support horizontal terkuat pada range 81-85 menurut Radit.

Radit juga menilai harga saham GOTO yang belakangan ini kembali tertekan tidak mencerminkan fundamentalnya, mengingat kinerja-nya yang sudah on-track menuju profitabilitas.

“Keyakinan manajemen memang beralasan. Perlu dicatat, berdasarkan guidance perseroan, rugi adjusted EBITDA perseroan setahun penuh 2023 sebesar Rp 4,5 triliun. Pada kuartal I-2023 rugi adjusted EBITDA GOTO sebesar Rp 1,6 triliun sedangkan di kuartal II-2023 mencapai Rp 1,2 triliun. Ada perbaikan 25% secara kuartalan. Bisa dibayangkan kalau ini terjadi konsisten di kuartal III dan IV, maka bukan tidak mungkin di bulan-bulan terakhir tahun ini GOTO sudah mencapai adjusted EBITDA positif sesuai dengan guidance,” tambahnya.

Radit juga menjelaskan saham GOTO yang undervalued juga tercermin dari target harga menurut konsensus analis yang berada di atas Rp120/ pembar saham, jauh dari harga saham GOTO saat ini. Hal ini semakin membuktikan saham GOTO sedang mengalami tren salah harga.

Editor : Bayu Arsita