get app
inews
Aa Text
Read Next : Gelar Rapat Koordinasi TPPS, Kustini Sebut Prevelensi Stunting di Sleman Menurun

Peduli Kesehatan Ibu dan Anak, My Esti Sapa Warga Kecamatan Ngemplak Ajak Turunkan Stunting

Senin, 16 Oktober 2023 | 15:11 WIB
header img
Anggota DPR RI dari Komisi 8 DPR My Esti Wijayati Sapa Warga di Kapanewon Ngemplak, Sleman dan Mengajak Bersama-sama Menurunkan Angka Stunting. Senin (16/10/2023). (Foto: iNewsSleman.id).

SLEMAN, iNewsSleman.id - Anggota Komisi 8 DPR RI, My Esti Wijayati menyapa warga Kecamatan Ngemplak, Sleman, Senin (16/10/2023). Dalam kegiatan itu, ia mengajak ibu-ibu untuk bersama-sama menurunkan angka stunting di Sleman.

Ia menyatakan penanganan stunting perlu dukungan dan dilakukan bersama-sama seluruh pemangku kepentingan pemerintah dan warga. 

Hal itu perlu dilakukan untuk mengatasi secara tuntas dan menyeluruh, mulai dari pencegahan hingga penangganan berkelanjutan. Gangguan pertumbuhan anak akibat kekurangan gizi perlu penanganan khusus.

“Saya sebagai perempuan dan sebagai ibu menaruh perhatian serius untuk permasalahan stunting ini. Kita harus mendorong pemerintah dan warga untuk berperan aktif memperjuangkan kebutuhan asupan gizi bagi ibu hamil dan anak balita. Karena tahap tersebut menentukan kualitas kesehatan berkelanjutan setiap orang untuk mewujudkan Generasi Emas tahun 2045 nanti,” kata MY Esti Wijayanti dalam acara Supervisi Pelaksanaan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) di Kantor Kecamatan Ngemplak, Sleman, Senin (16/10/2023).

Ia menyatakan, Program pemberantasan stunting sudah disetujui Kemensos. Ada 42 kelurahan se DIY yang akan mendapatkan pendampingan dalam penurunan angka Stunting.

Ia mengatakan jika DIY Punya target menurunkan angka stunting. DIY pada tahun 2021 termasuk Provinsi dengan angka stunting yang tinggi, ada 17,7 persen.

"Pada tahun 2021 DIY masuk dalam wilayah dengan kasus stunting yang tinggi. Dari 6 bayi ada 1 bayi stunting," tambahnya.

Tapi kemudian, angka stunting itu turun. Pada tahun 2022 turun menjadi 16,22 persen. Dan tahun ini DIY memiliki target angka Stunting turin di angka 15,1 persen.

Terkait dengan masa kemarau yang panjang di DIY, ia menyarankan bagi Ibu yang memiliki anak balita untuk mencoba kreativitas baru dalam hal pangan untuk memenuhi ketercukupan gizi bagi anak, bagi anak Balita khususnya.

"Jika beras sudah sulit didapatkan karena langka dan harga tinggi, ibu-ibu bisa memanfaatkan keberadaan ketela untuk asupan gizi yang cukup bagi Balita," tambahnya.

Apalagi wilayah Ngemplak merupakan wilayah yang cukup sukses dalam budidaya ikan air tawar.

Dengan menggunakan ketela sebagai asupan gizi balita, dengan ditambahkan dengan ikan air tawar seperti nila, gurameh dan lele, maka asupan itu ia pandang akan bisa mencukupi kebutuhan nutrisi anak dan tumbuh kembang anak yang lebih dari batas standart.

Editor : Bayu Arsita

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut