SLEMAN, iNewssleman.id - Festival Oriental Food China Town yang digelar di Sleman City Hall mulai 2-18 Februari diikuti ratusan pelaku UMKM. Mereka telah menggunakan layanan digital Labamu dalam melaksanakan transaksi penjualan.
Plt Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sleman, Tina Hastani menyambut baik pengenalan transaksi dan aplikasi digital dalam pagelaran kali ini. Kerja sama antara pelaku UMKM dengan komunitas Tionghoa dan Labamu diharaokan bisa mendukung pengembangan UMKM agar bisa naik kelas.
“Managemen keuangan dan pemasaran UMKM itu masih lemah. Labamu tidak hanya mengajari teknologi digital tetapi benar-benar menyiapkan fitur yang ramah bagi UMKM, ujar dia.
Direktur Labamu, Arnold Sebastian Egg mengatakan, Labamu merupakan aplikasi digital inovatif yang dirancang untuk membantu proses penjualan dan penerimaan pembayaran bagi UMKM.
“Pelaku UMKM mmebutuhkan solusi digital untuk mendukung perkembangan bisnis mereka. Digitalisasi, akan membawa bisnis UMKM makin efisien, dan mampu menjangkau pasar dengan lebih meluas,” kata Sebastian.
Selama ini UMKM yang memanfaatkan aplikasi digital kerap mendapatkan beban dari penggunaan aplikasi digital. Sering muncul biaya-biaya transaksi serta terganggunya cash flow karena tertundanya uang hasil penjualan.
“Labamu meniadakan biaya dan memastikan pelaku UMKM menerima pembayaran tanpa penundaan,” kata Arnold.
Keterlibatan Labamu pada Festival Oriental Food China Town untuk terus menyerap kebutuhan UMKM. Harapannya aplikasi yang dikembangkan akan memberikan pengalaman digital sesuai kebutuhan UMKM.
Pelaku UMKM, Nanang Purwanto mengatakanm aplikasi ini telah mengubah dalam pengelolaan keuangan, terutama saat menghadapi ratusan pembeli. Aplikasi ini tidak hanya bisa mencatat transaksi, tetapi juga stok barang, keuntungan, bahkan ada fitur penawaran dan penagihan print struk.
“Juga ada fitur karyawan jika kita menjadi member premium,” katanya.
Head of Brand and Partnership PT Laba Kita BersamaPutri Rusli mengatakan, pihaknya akan terus menyuguhkan inovasi dan teknologi, serta program-program untuk membantu perkembangan UMKM di Indonesia.
“Yogyakarta dikenal dengan pasar kuliner dan memiliki UMKM yang besar. Ini menjadi peluang untuk meningkatkan pertumbuhan dan kehadiran pangsa pasar mereka,” kata Putri.
Labamu, kata Putri, bertujuan untuk memfasilitasi akses permodalan bagi UMKM melalui kerja sama dengan berbagai lembaga keuangan, yang mencerminkan etos Labamu, yaitu “Tumbuh Bersama Labamu”.
Aplikasi Labamu dirancang untuk memberi kemudahan, memungkinkan UMKM mengelola penjualan, invoice, pembayaran QRIS secara efisien, bahkan menawarkan e-wallet untuk kenyamanan bertransaksi, serta fitur pengelolaan bahan baku untuk pengusaha kuliner.
Pada Festival Oriental Food China Town tahun ini, Labamu memperkenalkan fitur-fitur penting terkait F&B seperti sistem POS (kasir) dan QRIS, serta sekilas tentang “sistem order manajemen” yang akan segera diluncurkan pada Maret 2024 mendatang.
Editor : Wisnu Aji