Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Gunungkidul dr KH Asrofi mengakui dirinya sudah mendengar pernyataan Mbah Benu tentang penentuan awal puasa maupun idul Fitri tidak menggunakan sistem kalender, tetapi berdasarkan keyakinan. Bahkan di video terbaru Mbah Benu menyatakan telah telepon atau komunikasi terhadap Allah.
menurut Asrofi, hal tersebut tidak wajar, tidak scientifik dan tidak rasional. Asrofi menandaskan bukan bermaksud menyalahkan dan bukan termasuk menganggap bahwa yang bersangkutan tidak benar tetapi metodologi yang digunakan oleh Mbah Benu itu adalah metodologi keyakinan yang tidak bisa diperhitungkan serta tidak bisa dipertanggungjawabkan.
"oleh karena itu, jika ada yang mengikuti itu urusan masing-masing. jika Mbah Benu punya keyakinan seperti itu ya itu urusan Mbah Benu," tutur dia.
MUI mengimbau kepada umat Islam di Gunungkidul dan di manapun bahwa sebagian besar akan merayakan Idul Fitri kemungkinan bersamaan waktunya yaitu Rabu (10/4/2024). Kemungkinan besar antara pemerintah, Muhammadiyah dan NU akan merayakan Idul Fitri bersama-sama.
Di mana berdasarkan ilmu Hisab memungkinkan bahwa tanggal 10 April 2024 sudah bisa Idul Fitri. Dia mengimbau kepada semua pihak untuk menjaga toleransi, kerukunan, persatuan dan kesatuan.
Editor : AW Wibowo