KULONPROGO, iNewssleman.id - Angka stunting di Kabupaten Kulonprogo sesuai hasil survei pemerintah pusat 2023 meningkat tajam dari 15,8 persen menjadi 21,2 persen balita. Meski begitu, Pemkab Kulonprogo mengklaim angka stunting turun dari 9,94 persen menjadi 9,43 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Kulonprogo Sri Budi Utami mengatakan, angka 21,2 persen merupakan hasil Survei Kesehatan Indonesia atau dulu dikenal dengan SSGI. Survei menggunakan sampling sebanyak 369 balita dari keseluruhan sekitar 22.000 balita.
“Ya ini menjadi perhatian bersama. Karena kalau hasil pengukuran sendiri hanya 9,4 persen dan data kita ini by name by addres,” kata dia, Jumat (31/5/2024).
Sri Budi mengaku sedikit kecewa dengan hasil survei tersebut karena penanganan stunting di Kulonprogo sudah sangat bagus. Mereka melibatkan peran lintas sektoral dan sudah bekerja keras untuk menurunkan angka ini.
“Ya, agak kecewa kok keluarnya angka segitu. Sebenarnya penanganan stunting sudah sangat bagus,” katanya.
Hasil survei ini langsung ditindaklanjuti dengan cepat dengan melakukan koordinasi. Salah satunya merealisasi Surat Edaran dari Kementerian Dalam Negeri dalam melaksanakan 10 Gerakan Pasti. Mereka akan melibatkan lintas OPD dalam melakukan penanganan dan monitoring remaja, balita, ibu hamil dan calon pengantin.
Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintah Desa, KB dan Pengandalian Penduduk, Jazil Ambar Was’an mengaku tidak tahu persis metode pengukuran dari pusat. Meski begitu mereka tidak akan mengklaim data itu salah atau benar.
“Sebenarnya kami sudah melakukan banyak hal, sudah intervensi dan harusnya turun,” katanya.
Atas kondisi ini, mereka akan melakukan pemantauan kondisi gizi. Mereka telah berkoordinasi dengan panewu (camat) untuk diteruskan sampai di lurah. Begitu juga dengan Dinas Kesehatan sudah dikoordinasikan sampai di level puskesmas dan kader kesehatan di desa.
“Tinggal dimantapkan lagi. Karena data kita angkanya jauh di bawah itu,” katanya.
Editor : Wisnu Aji