Sambut Masa Pensiun dengan Pernikahan Baru, Anggota Polres Bantul Mbah Panut Punya Istri Lagi

BANTUL, iNewsSleman.id - Di tengah kesibukan mempersiapkan masa pensiun, seorang anggota Polres Bantul bernama Aiptu Panut Sudiyana, yang akrab disapa Mbah Panut, justru memancarkan kebahagiaan baru di penghujung karirnya.

Mbah Panut melangsungkan pernikahannya dengan seorang wanita bernama Raden Rany Yasmina dalam sebuah prosesi yang hangat dan penuh haru.

Momen istimewa ini menjadi viral di media sosial setelah video prosesi sidang nikah Mbah Panut diunggah oleh Polres Bantul di akun Instagram mereka. Video tersebut menarik perhatian karena Mbah Panut merupakan peserta tertua dalam sidang nikah tersebut.

Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnaya, membenarkan bahwa Mbah Panut memang menjadi peserta tertua dalam sidang nikah yang diselenggarakan di Aula Wira Pratama Polres Bantul pada Rabu (20/09/2023) lalu.

Usia Mbah Panut yang saat itu 57 tahun dan pensiun pada Mei 2024, menjadikannya sosok yang unik dan inspiratif di antara para peserta sidang nikah lainnya.

Pernikahan ini menandai babak baru dalam kehidupan Mbah Panut setelah pernikahan sebelumnya kandas di tahun 2020. Mbah Panut menemukan kebahagiaan cintanya kembali bersama Raden Rany Yasmina, yang memiliki usia 6 tahun lebih muda darinya.

Kisah Mbah Panut menjadi bukti bahwa cinta dan kebahagiaan tidak mengenal batas usia. Di usianya yang menjelang pensiun, Mbah Panut memancarkan semangat baru untuk menjalani sisa hidupnya bersama sang istri tercinta.

Dalam proses sidang tersebut, Mbah Panut didampingi oleh rekan kerjanya, yaitu Bripka Eko Widianto, sebagai saksi dalam sidang nikah, karena setiap sidang nikah harus melibatkan saksi.

Jeffry juga mengungkapkan bahwa Mbah Panut mengikuti sidang nikah ini karena ini adalah pernikahan keduanya. Sebelumnya, Mbah Panut telah menjalani bahtera rumah tangga, namun pernikahan tersebut berakhir pada tahun 2020.

Pernikahan Mbah Panut kali ini adalah dengan Raden Rany Yasmina, yang memiliki perbedaan usia 6 tahun dengan Mbah Panut.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta