get app
inews
Aa Text
Read Next : BI Solo Gelar Kampanye Gerakan Lawan Judi Online

Teknologi Budi Daya Cabai Ramah Lingkungan Sukses Dikembangkan di Sragen

Rabu, 03 Juli 2024 | 19:35 WIB
header img
Panen cabai yang dikembangkan dengan teknologi budi daya cabai ramah lingkungan di Kabupaten Sragen, Rabu (3/7/2024). Foto: Ist.

SRAGEN, iNewsSleman.id - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo bersama Pemkab Sragen dan Gapoktan Guyub Rukun mengembangkan teknologi budi daya cabai ramah lingkungan. Budi daya menggunakan sungkup (screen net) dilengkapi alat penyiraman otomatis (water sprinkler).

Budi daya dengan metode tersebut mulai dilaksanakan sejak akhir 2022 di lahan seluas 2.300 meter persegi. Implementasi teknologi yang telah melewati 2 kali masa tanam (MT), memberikan manfaat bagi Gapoktan yang besar, antara lain peningkatan produksi karena tanaman tumbuh dengan lebih baik dan tahan terhadap perubahan cuaca ekstrem.

Selain itu juga penurunan waktu dan biaya tenaga untuk menyirami tanaman serta penggunaan pupuk yang lebih sedikit. Dengan penggunaan teknologi tersebut, terjadi efisiensi biaya sekitar 30 persen dan peningkatan laba sekitar 10 persen.

Pada awal Juli 2024, Gapoktan Guyub Rukun kembali membuahkan hasil yang sangat baik dengan produksi sebesar 3 ton cabai. Untuk menambah semangat petani dan bentuk komitmen menjaga inflasi, BI Solo bersama Bupati Sragen, Forkopimda serta jajaran stakeholders di menyelenggarakan panen cabai bersama di Desa Jenggrik, Kecamatan Kedawung, Sragen.

“Kegiatan juga merupakan sinergi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang perlu terus diperkuat oleh TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah). Pada kesempatan, kami juga menyerahkan sarana transportasi berupa kendaraan angkut beroda tiga yang dapat dimanfaatkan oleh anggota kelompok, khususnya untuk menjual hasil panennya secara kolektif,” kata Kepala Kantor Perwakilan BI Solo Dwiyanto Cahyo Sumirat melalui siaran pers, Rabu (3/7/2024).

Penggunaan transportasi yang lebih efisien dengan konsumsi bahan bakar yang lebih rendah, diharapkan semakin mengurangi biaya operasional budi daya cabai. Ke depan, upaya menghadapi persiapan kemarau panjang yang berpotensi dapat mempengaruhi ketersediaan pasokan cabai akan terus ditingkatkan.

Editor : AW Wibowo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut