get app
inews
Aa Read Next : Alumni SMA Patbhe Yogyakarta Gelar Reuni Perdana Setelah 30 Tahun Lulus

Hasto Wardoyo Optimistis Bisa Tangani Masalah Sampah di Jogja, Ini Solusinya

Selasa, 01 Oktober 2024 | 20:44 WIB
header img
Calon Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo (tengah) meninjau lokasi pengolahan sampah di Ngentakrejo, Lendah, Kulonprogo, Selasa (1/10/2024). (Foto: kuntadi)

KULONPROGO, iNewssleman.id - Calon Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo optimistis permasalahan sampah di Kota Yogyakarta bisa diselesaikan. Mantan Bupati Kulonprogo ini menyiapkan konsep kerja sama dengan kabupaten lain, swasta dan masyarakat dalam mengelola sampah. 

“Kolaborasi, kerja sama saling menguntungkan dengan masyarakat, swasta dan pemerintah diperlukan untuk mengatasi sampah,” kata Hasto Wardoyo saat meninjau lahan yang akan dipakai warga untuk mengelola sampah di Ngentakrejo, Lendah, Kulonprogo, Selasa (1/10/2024). 

Sebagai orang Kulonprogo, Hasto mengakui sudah menjajagi kolaborasi ini. Pengelolaan sampah ini bisa menjadi solusi bersama dalam mengatasi masalah yang dihadapi KOta Yogyakarta, Sleman dan daerah lain. 

“Saya ke sini, nyicil kolaborasi. Karena ketika pengelolaan sampah berjalan butuh row material yang banyak. Karena di Banyumas itu justru harus mencari sampah dari luar daerah,” katanya. 
 
Mantan kepala BKKBN ini meyakini rencana warga mendirikan pengolahan sampah ini akan menjadi solusi permasalahan sampah di DIY dan Kulonprogo pada khususnya. Tinggal bagaimana nanti berkolaborasi menyusun strategi agar sama-sama menguntungkan.

Rencananya, tempat pengolahan sampah ini akan menggunakan lahan wedi kengser di bekas aliran sungai Progo di wilayah NGlatihan I, Ngentakrejo, Lendah. Warga menggandeng PT Sinergi Bumilangit Seraya (SBS) dalam mengolah sampah organik dan anorganik agar bisa menhasilkan turunan sampah yang lebih bermanfaat. 

“Pengolahan menggunakan teknologi dan tidak ada residu yang tersisa. Selain itu juga tidak menimbulkan polusi udara maupun tanah,” kata Direktur PT SBS Arthur Rumantio Notodipuro. 

Untuk tahap awal dibutuhkan lahan seluas satu hektare dengan kapasitas sampah per hari 50 ton. Namun saat beroperasi penuh bisa menangani 200 ton sampah per hari.

Lurah Ngentakrejo Sumardi mengatakan, warganya telah mendapat pendampingan dan pelatihan terkait pemilahan dan pengolahan sampah. Mereka telah belajar di Banyumas. Pemerintah Kalurahan mendukung rencana pembangunan pengolahan sampah tersebut.

“Kami mendukung ini namun ada regulasi agar pengelolaan bisa bermanfaat untuk warga,” katanya.  

Editor : Wisnu Aji

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut