Layli Laidi mengungkapkan tiap platform media sosial (medsos) punya karakter masing-masing. Seperti di Facebook, banyak orang-orang yang jual beli. Kemudian Instagram lebih banyak semacam toko online sebagai tempat untuk melihat tokonya.
“Jadi kalau datang ke offline itu melihat tokonya bagus, nah kalau online itu biasanya visit ke Instagramnya semacam lebih ke company profile gitu,” paparnya.
Menurutnya, platform Tiktok untuk algoritmanya tidak terlalu sulit. Sebab lebih banyak yang bisa For Your Page (FYP) kalau di Tiktok.
“Selanjutnya adalah Shopee, itu merupakan marketplace pertama ya di Indonesia yang digunakan untuk jual beli. Jadi penggunaanya jelas, kalau Shopee itu untuk meningkatkan jual beli para calon-calon pengusaha muda,” terangnya.
Peserta program WMK 2024 UMS mendapat pembelajaran membangun usaha professional di Hotel Assalam, Jumat (4/10/2024). Foto: Ist.
Dia berharap, peserta tahun ini lebih semangat, lebih kompak, lebih bagus dan interaktif dan banyak bertanya. Sebab dengan itu, peserta dapat eksplor pemahaman lebih jauh yang para mentor belum sampaikan.
Editor : AW Wibowo