Maskuri mengatakan, sekolah madrasah, baik yang dikelola pemerintah atau yayasan, memiliki kegiatan ekstra kurikuler yang bersifat kepanduan yang disebut Hizbul Wathan. Hal ini untuk mempersiapkan kader pemimpin persyarikatan dan kader pemimpin umat di masa mendatang.
“Kemah Santri Muhammadiyah Tingkat Nasional ini adalah untuk menjalin dan mengokohkan tali persaudaraan antar-sesama calon kader dan pemimpin masa masa yang ada datang,” ucapnya.
Dikatakannya, penyelenggaraan Kemah Santri Muhammadiyah Tingkat Nasional melibatkan persyarikatan dari tingkat pusat, wilayah, daerah. Selain itu juga melibatkan pemerintah dan pemerintah daerah. Kemah Santri juga melibatkan Kuartir Pusat Hizbul Wathan, dan tingkat wilayah.
Selama tiga hari dua malam, para santri mengikuti kemah dengan tujuan untuk menguatkan pengamalan nilai-nilai utama yang terkandung dalam janji Hizbul Wathan yang ditanamkan di pesantren Muhammadiyah.
Santri juga dilatihkan untuk mengokohkan dan mengamalkan 20 nilai budaya pesantren Muhammadiyah, antara lain berjiwa ikhlas, berjiwa jujur, berpikir maju, kreatif, inovatif, disiplin, mandiri, dapat mengembangkan kerja sama, dan berperilaku sederhana, hidup bersih dan sehat, peduli terhadap lingkungan, mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta berintegritas, malu berbuat melanggar norma-norma agama, dan norma sosial.
Editor : AW Wibowo