SOLO, iNewsSleman.id - Pekan Olahraga Sebelas Maret (Porsema) di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo diwarnai insiden kekerasan. Seorang peserta harus dirawat di rumah sakit setelah ditendang lehernya oleh seorang pemain lawan saat pertandingan futsal.
“Saat ini korban dirawat secara konservatif (pemberian obat obatan) di bangsal rawat inap RSUD dr Moewardi,” kata Dr. Agus Riwanto, S.H M.Ag, M.H, Sekretaris Universitas sekaligus Juru Bicara UNS melalui siaran pers, Jumat (25/10/2024).
Dikatakannya, peristiwa terjadi Selasa (22/10/2024) sekiar pukul 20.30 WIB. Kala itu berlangsung pertandingan Futsal antara Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dengan Fakultas Pertanian (FP) di Stadion UNS. Sebelum inisiden terjadi, skor pertandingan 4-2.
Ketika pertandingan berlangsung, terjadi benturan antar-pemain. Salah satu pemain dari FP Angkatan 2023 berinisial RAFRP, (selanjutnya disebut korban) terjatuh dan wasit meniupkan pluit terjadi pelanggaran. Tak lama kemudian, kiper dari FEB berinisial SAP angkatan 2023 (selanjutnya disebut pelaku) lari ke arah pemain yang terjatuh.
“Dia lalu melakukan tendangan ke arah bagian leher pemain tersebut. Wasit meniupkan pluit dan memberikan kartu merah kepada pelaku,” katanya.
Pada saat kejadian, korban tidak dapat melanjutkan pertandingan karena mengalami cidera dan di keluarkan dari lapangan pertandingan Futsal. Panitia dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNS melakukan pertolongan pertama. Korban lalu dibawa ke IGD RSUD Moewardi Solo untuk mendapatkan pengobatan medis.
“Kami merasa prihatin dan menyesal atas kejadian insiden tersebut. UNS tidak mentolerir segala bentuk kekerasan fisik dalam kompetisi olahraga yang berlangsung di lingkungan kampus dan harus menjunjung tinggi sportivitas,” ucapnya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo