Selain itu, Em Sutrisna juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap peningkatan Pnyakit Tidak Menular (PTM) di Indonesia, seperti diabetes, hipertensi, serangan jantung, dan kanker.
"Penyakit-penyakit ini semakin meningkat, sebagian besar akibat pola hidup yang tidak sehat, seperti konsumsi makanan olahan dan kurangnya aktivitas fisik," tuturnya.
Ia menekankan bahwa penting bagi masyarakat untuk lebih peduli dengan gaya hidup sehat, agar angka PTM ini bisa ditekan.
Salah satu fenomena yang mengkhawatirkan di kalangan anak muda adalah kebiasaan malas bergerak atau mager yang berdampak negatif pada kesehatan. Guru Besar bidang Kedokteran UMS itu menyebutkan bahwa dulu banyak orang yang berlomba-lomba untuk berolahraga seperti lari pagi. Namun kini kebiasaan tersebut sudah mulai jarang terlihat.
"Penting bagi kita untuk mendorong generasi muda untuk kembali aktif bergerak, karena kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan," ujarnya.
Di tengah tantangan besar, UMS turut berperan dalam meningkatkan kualitas kesehatan sivitas akademika. Prof Em menjelaskan, UMS menyediakan berbagai fasilitas kesehatan bagi mahasiswa, seperti Fasilitas Kesehatan Muhammadiyah Medical Center (MMC), yang menyediakan layanan kesehatan gratis, termasuk dokter umum dan dokter gigi.
"Kami juga memiliki Rumah Sakit Umum AR Fachruddin yang akan mulai beroperasi pada tahun 2025. Sehingga akan semakin mendukung kesehatan mahasiswa UMS," jelasnya.
Dirinya mengajak semua pihak untuk terlibat dalam gerakan Gerak Bersama Sehat Bersama.
"Tema HKN tahun ini mengajak kita untuk bersatu dalam menjaga kesehatan, tidak hanya sebagai individu, tetapi juga sebagai keluarga dan masyarakat. Untuk mencapai Indonesia Emas 2045, kita harus memastikan bahwa masyarakat kita sehat dan produktif," ucapnya.
Dia menegaskan, meskipun banyak tantangan kesehatan yang dihadapi, tetapi kerja keras, kolaborasi antarsektor, dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gaya hidup sehat dapat membantu Indonesia mengatasi masalah kesehatan yang ada. Pemerintah, dunia pendidikan, dan masyarakat perlu bahu-membahu dalam mewujudkan tujuan Indonesia sehat dan sejahtera.
Editor : Ary Wahyu Wibowo