YOGYAKARTA, iNewssleman.id - Badan Otorita Borobudur (BOB) menggelar Sosialisasi dan Traning of Facilitator untuk menciptakan pariwisata yang berkelanjutan dan berkualitas (sustainable and quality tourism) di wilayah Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur. Pelatihan ini diikuti perwakilan dari 20 desa wisata yang ada di Jawa Tengah dan DIY di Desa Wisata Purbayan, Kotagede Yogyakarta, Kamis (5/12/2024).
Dewan Kepariwisataan Berkelanjutan Indonesia dan Sekretaris Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif periode 2020-2024, Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan, pemerintah telah menyusun Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor 9 Tahun 2021 tentang Pedoman Pariwisata Berkelanjutan, serta membentuk Dewan Kepariwisataan Berkelanjutan Indonesia (Indonesia Sustainable Tourism Council). Ada enam strategi pengembangan pariwisata berkelanjutan yaitu Sustainable Tourism Destination, Observatory, Marketing, Certification, Development, Management, dan Industry.
“Pemerintah terus berupaya mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan dan berkualitas,” katanya.
Menurutnya, dari 40 desa wisata yang ada, terdapat 20 Desa Wisata di DIY, Jateng dan Jatim yang memiliki Sertifikasi Pariwisata Berkelanjutan Indonesia (Indonesia Sustainable Tourism Certification). salah satunya Desa Wisata Wukirsari yang dinobatkan sebagai Best Tourism Village 2024 oleh UN Tourism, desa Pentingsari, Nglanggeran, Jatimulyo, Candirejo, Karangrejo, Kandri, Lerep, Kebonagung, Mangunan, Sumber Bulu Pendem, Karanganyar, Dieng Kulon, Rejowinangun, Dewi Sambi, Pujon Kidul, OsingKemiren, Tamansari, dan Sanankerto.
"Desa Wisata Candirejo telah mengantongi Indonesia Sustainable Tourism Certification (ISTC) sejak 2021,” katanya.
Pengelola desa wisata wajib menerapkan pariwisata berkelanjutan agar masyarakat bisa hidup sejahtera dan memiliki pendapatan yang layak dengan lingkungan dan budaya tetap terjaga.
“Dewan Kepariwisataan Berkelanjutan Indonesia memastikan bahwa penerapan pariwisata berkelanjutan memiliki standar internasional, yakni melalui penilaian 174 indikator dari 4 kategori pada Indonesia Sustainable Tourism Certification (ISTC) yang mengadopsi dan mendapat pengakuan dari Global Sustainable Tourism Council (GSTC) yaitu pengelolaan berkelanjutan, keberlanjutan sosial ekonomi, keberlanjutan lingkungan, dan keberlanjutan budaya" kata Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi; dan Ketua Pelaksana Harian Dewan Kepariwisataan Berkelanjutan Indonesia Frans Teguh,
Direktur Destinasi Pariwisata, BOB Neysa Amelia, Desa wisata Purbayan menjadi percontohan untuk para pengelola memelajari indikator-indikator yang perlu diterapkan agar mampu mengukur diri dan mempersiapkan desa wisatanya untuk mendapatkan dan mempertahankan sertifikasi.
“BOB akan terus mendukung penerapan pariwisata berkelanjutan di wilayah kerja koordinatif DSPS Borobudur agar dapat berkontribusi terhadap peningkatan perekonomian yang menyeimbangi kesejahteraan masyarakat dengan perlindungan sosial, budaya, dan lingkungan,” kata Neysa.
Editor : Wisnu Aji