“Fokusnya adalah bagaimana kita akan mengembangkan fakultas yang mengarah pada kesehatan dengan bahasa pengantar bahasa Inggris,” imbuh dia.
Rektor Bukhara University of Innovation, Prof. Dr. Roziyeva Dilnoz Isomjonovna, mengaku tertarik menjalin kerja sama karena UMS merupakan salah satu kampus prestisius dengan rumpun studi di bidang kesehatan yang unggul di Indonesia.
“Kami ingin membuka fakultas kesehatan dan membutuhkan pengajar yang dapat mengajar dalam bahasa Inggris,” ujar Roziyeva.
Roziyeva mengaku perguruan tinggi di Uzbekistan tidak memiliki kesempatan dan presitis selayaknya UMS dan kampus lainnya di Indonesia. Pihaknya memandang kerja sama perlu dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan kesehatan di Uzbekistan.
Rektor Roziyeva memandang Muhammadiyah sebagai organisasi dengan kepemilikan laboratorium kesehatan yang banyak. Begitu pun dengan jumlah program studi kesehatan yang tersebar di Indonesia. Tidak heran jika BUI melirik UMS dan UMY untuk mengembangkan fakultas kesehatan.
“Kami sangat senang karena diberi kesempatan untuk mengenal pendidikan kesehatan di kampus-kampus milik Muhammadiyah,” katanya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo