Prestasi dosen dan mahasiswa juga terus meningkat, baik di tingkat nasional maupun internasional. Selain itu, fasilitas pendukung seperti laboratorium terus ditingkatkan, termasuk melalui pendanaan Program Kompetisi Kampus Merdeka.
“Pendanaan itu sangat membantu kami, terutama dalam meningkatkan kompetensi dosen, melengkapi alat laboratorium, serta mendukung mahasiswa dalam berprestasi,” ungkapnya.
Salah satu daya tarik Prodi Ilmu Gizi UMS adalah fokusnya pada pencegahan penyakit tidak menular dengan memanfaatkan potensi lokal. Tidak hanya pangan lokal, tetapi juga kearifan, sumber daya manusia, dan sumber daya alam lokal. Pendekatan ini diterapkan dalam penelitian dan pengabdian masyarakat yang menjadi ciri khas prodi ini.
“Akreditasi ini menjadi jaminan kualitas pendidikan. Kepercayaan calon mahasiswa dan orang tua terhadap Prodi Ilmu Gizi UMS tentu akan meningkat, yang pada akhirnya mendukung peningkatan kualitas mahasiswa yang diterima,” ujar Pramudya.
Sebagai langkah lanjutan, Prodi Ilmu Gizi UMS tengah mempersiapkan akreditasi internasional melalui lembaga Accreditation Agency in Health and Social Sciences (AHPGS).
“Saat ini kami sedang mempersiapkan pengisian borang dan dokumen. Target kami, tahun 2025 dokumen sudah dikirim dan tinggal menunggu proses visitasi,” jelasnya.
Capaian akreditasi unggul berdasarkan Surat Keputusan (SK) Pengurus Perkumpulan Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (Perkumpulan LAM-PTKes) Nomor 1197/LAM-PTKes/Akr/Sar/XII/2024 yang ditetapkan di Jakarta, 30 Desember 2024 oleh Ketua LAM-PTKes Prof. dr. Usman Chatib Warsa, Sp. MK., Ph.D., menegaskan Prodi Ilmu Gizi UMS optimistis akan terus menjadi pilihan unggulan bagi calon mahasiswa yang ingin mendalami bidang gizi berbasis potensi lokal dan berkontribusi dalam pencegahan penyakit tidak menular.
Editor : AW Wibowo