get app
inews
Aa Text
Read Next : Rektor UMS Terima Audiensi DPD IMM Jateng, Ini yang Dibahas

10 Mahasiswa Internasional UMS Tuntaskan Program Language and Cultural Immersion

Sabtu, 25 Januari 2025 | 16:49 WIB
header img
10 mahasiswa internasional UMS berhasil menyelesaikan program program Language and Cultural Immersion. Foto: Ist.

KLATEN, iNewsSleman.id – Sepuluh mahasiswa internasional Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berhasil menyelesaikan program Language and Cultural Immersion. Program ini yang merupakan bagian dari Program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). 

Penutupan Program Language and Cultural Immersion berlangsung di Aula SMP Muhammadiyah 7 Bayat, Klaten, Sabtu (25/1/2025). Program Language and Cultural Immersion diambil dari konsep imersi yang berarti masuk ke dalam air. 

“Program ini bertujuan memaksimalkan pembelajaran budaya dan bahasa dengan cara terlibat langsung dalam komunitas yang menggunakan bahasa dan budaya tersebut. Peserta akan terdorong untuk berinteraksi dengan masyarakat setempat,” kata Kabid Pengembangan Pembelajaran Bahasa LBIPU UMS, Dr. Aryati Prasetyarini, M.Pd, Sabtu (25/1/2025). 

Para peserta program terdiri atas penerima beasiswa International Priority Scholarship (IPS) UMS, Kemitraan Negara Berkembang (KNB), dan Darmasiswa. Program yang diinisiasi oleh Lembaga Bahasa dan Ilmu Pengetahuan Umum (LBIPU) UMS, Biro Kerjasama dan Urusan Internasional (BKUI) UMS, serta Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Bayat, dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang autentik di tengah masyarakat.


Ketua LBIPU UMS, Dr. Dwi Haryanti, M.Hum. Foto: Ist.

 

Ketua LBIPU UMS, Dr. Dwi Haryanti, M.Hum., menjelaskan bahwa program ini merupakan kelanjutan dari pembelajaran bahasa Indonesia yang telah berlangsung di kampus sejak September hingga Desember 2024.

“Selama enam hari, mahasiswa tidak hanya mempelajari bahasa Indonesia, tetapi juga berinteraksi langsung dengan masyarakat dan memahami budaya lokal. Ini adalah cara efektif untuk mendalami budaya dan bahasa,” ujar Dwi Haryanti. 

Dikatakannya, sepuluh mahasiswa dari sembilan negara tinggal di Bayat dan terlibat dalam berbagai aktivitas masyarakat. Mereka diajak berkunjung ke sekolah-sekolah muhammadiyah dan lokasi budaya untuk mempraktikkan kemampuan bahasa mereka secara langsung. Hal ini bertujuan agar mereka tidak hanya memahami bahasa, tetapi juga budaya sebagai bagian tak terpisahkan dari komunikasi.

Koordinator Program Language and Cultural Immersion, Dr. Abdillah Nugroho, M.Hum., menyatakan bahwa Kecamatan Bayat dipilih karena memiliki potensi budaya yang sangat lengkap. Bayat adalah tempat yang ideal karena memiliki gamelan, batik, angklung, blangkon, gerabah, hingga tradisi membuat dawet.

Editor : AW Wibowo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut